Madinapos.com, Tapanuli Selatan – Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Rasyid Assaf Dongoran, M.Si, berpesan kepada seluruh masyarakat Tapsel, khususnya pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang mencantumkan pekerjaaan (Petani).
Kata Rasyid, saya bukanlah manusia yang sempurna, tapi tidak etis jika saya yang akan mengakhiri masa jabatan sebagai Wabup Tapsel pada Februari 2025 dan tinggal 1 bulan kedepan, tidak salah saya berpesan kepada para Petani Tapsel, pesan Rasyid pada Jumat (13/12/2024)
Dimana pesan Rasyid ke Petani Tapsel yakni,
(1) Konsistenlah sebagai petani dengan bekerja dan berpikir untuk dunia pertanian, kunjungi dan keluarkan tenaga kalian untuk mengolah lahan pertanian dan pekarangan rumah dengan komoditi pertanian.
(2) Habiskan waktu minimal 4-5 jam per hari dari hari Senin sampai Kamis untuk mengolah lahan dan tanaman baik untuk merawat dan memanen dengan benar.
(3) Tidak Mengeluh soal biaya pupuk kimia dan pestisida, insektisidas, fungisida karena bisa diracik secara tradisional dari aneka ragam tumbuhan disekitar lahan, serta hanya perlu komitmen kerja dan menimba ilmu.
(4) Tinggalkan sifat mau menghadiri penyuluhan pertanian hanya karena ada uang pertemuan, bukan murni karena ingin menimba ilmu.
(5) Belajarlah mengelola tanah yang baik dengan memanfaatkan cangkul dan parang secara baik, artinya lahan pertanian butuh kebersihan dan kerapian.
(6) Bagi petani muslim, rajin-rajinlah berdoa dengan mengucapkan Bismillahirahmannirahim, masya Allah, la quwwata illa billah (Surah Al Kahfi 39).
(7) Rajin-rajinlah berinfak dan mensedekahkan tenaga kalian untuk membantu petani, tetangga dan hindari konflik batin karena manusia yang hatinya bebas dari sangka buruk dan pikiran buruk serta gemar sedekah/infak (tenaga) akan dibalas rezeki oleh Allah, dan kemudian, jangan meninggalkan shalat, apalagi shalat jumat, jika berkerja pada hari jumat dan hitung bayar zakat pertanian sembari berdoa agar serangan hama penyakit tanaman tidak ganas , jika berbuat dosa maka sering-seringlah ber istighfar.
(8) Jangan terlalu bergantung pada pemerintah, bahkan mengeluh, marah, ghibah, gossip terkait program pertanian dari pemerintah. Jadilah dan berupayalah sebagai petani ulet dan mandiri serta lebih mengedepankan kekompakan sesama petani dalam menyelesaikan biaya kebutuhan pengelolaan lahan pertanian.
Terkhusus Petani Tapsel yang beragama Kristen maka terus lah tekun bekerja dan beribadah, hindari konflik sebagaimana yang saya sampaikan, dan jangan lupa parpuluhan hasil pertanian.
Saya mohon maaf jika peran saya sebagai Wakil Bupati selama 3,8 tahun dan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati selama 2 bulan, belum terasa optimal untuk membangun pertanian tapsel, itu bukan kehendak saya, tapi ada situasi yang tidak baik, lanjut Rasyid.
Saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan kepada Allah saya mohon ampun, dan kepada semuanya saya terima kasih. (Sayuti)