Madinapos.com – Penampilan Tortor dan Gordang Sambilan sukses meriahkan Closing Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Auditorium Harun Nasution, Sabtu (30/11/2024).
Acara ini dihadiri ribuan mahasiswa dan civitas akademika UIN Jakarta.
Ikatan Keluarga Nasution Dohot Anak Boruna (DPP IKANAS) bersama Himpunan Mahasiswa Mandailing Natal Jakarta (HM Madina Jakarta) sukses memperkenalkan budaya Mandailing Natal, melalui pertunjukan khas tersebut.
Suara harmonis Gordang Sambilan yang dipadukan dengan gerak elegan Tortor menghadirkan pengalaman budaya yang berkesan bagi para hadirin.
” Kami bangga bisa menampilkan Tortor dan Gordang Sambilan di hadapan akademisi UIN Jakarta. Ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap budaya Mandailing Natal,” ujar Sekretaris Umum HM Madina Jakarta, Putri Rodiatul Batubara.
Ia berharap pertunjukan ini dapat menjadi langkah awal untuk memperluas pengenalan budaya Mandailing Natal di Ibu kota.
Gordang Sambilan dan Tortor merupakan warisan budaya Mandailing Natal yang sudah dikenal luas sebagai identitas etnis Mandailing. Penampilan budaya ini mendapat apresiasi dari para hadirin.
” Pertunjukan ini sangat menginspirasi. Mahasiswa dari berbagai daerah menunjukkan kecintaan mereka terhadap budaya lokal. Ini mengingatkan kita bahwa keberagaman adalah kekuatan kita,” kata Muhammad Syarif Nasution, Staf Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan yang turut hadir dalam acara tersebut.
Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Mandailing Natal di Jakarta, melalui HM Madina Jakarta, mampu melestarikan dan mempromosikan budaya asal mereka.
Salah satu mahasiswa UIN Jakarta, Ihwal Saputra, mengaku kagum dengan penampilan ini.” Saya baru pertama kali melihat Gordang Sambilan dan Tortor secara langsung. Sangat mengesankan dan membuka wawasan saya tentang kekayaan budaya Indonesia,” ungkapnya.
HM Madina Jakarta berharap dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) Mandailing Natal dapat semakin ditingkatkan untuk kegiatan pelestarian budaya. “Kami berharap Pemda bisa mendukung kami, baik dari segi fasilitas maupun promosi, agar budaya Mandailing Natal semakin dikenal, khususnya di Jakarta,” tambah Putri.
Dengan suksesnya pertunjukan ini, HM Madina Jakarta membuktikan bahwa mahasiswa daerah dapat menjadi garda depan pelestarian budaya di tengah dinamika ibu kota. (Hamzah).