Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

Meniti Juang di Ujung Madrasah Sumatera Utara


					Meniti Juang di Ujung Madrasah Sumatera Utara Perbesar

Madinapos.com, Panyabungan – Menjadi guru adalah profesi yang sangat mulia. Saat kita mendengar dan menyanyikan “Hymne Guru,” ada ungkapan “tanpa tanda jasa” yang menggambarkan ketulusan dan pengabdian mereka. Para guru bekerja sepenuh hati tanpa mengharapkan imbalan. Mereka adalah sosok yang berjuang untuk mewujudkan harapan dan impian menjadi nyata demi kebaikan bersama.

Guru memiliki peran besar dalam membangun masa depan bangsa. Kini, jika kita mendengarkan lagu itu, terasa betul betapa berbeda kondisi pendidikan hari ini. Tantangan budaya dan perubahan sikap generasi muda membuat banyak guru seakan kehilangan marwahnya.

Di media sosial, kita sering mendengar kisah para guru yang harus berhadapan dengan murid dan orang tua yang bahkan tega melaporkan guru hingga ke ranah hukum. Hari ini, guru tampak kehilangan karisma dan pesona magisnya, sementara tantangan semakin besar dalam membentuk generasi emas Indonesia.

Kita perlu bekerja lebih keras, layaknya “malaikat tanpa sayap.” Semoga semangat pengabdian tetap ada di hati para guru termasuk saya sendiri untuk membangun generasi penerus yang cerdas dan berakhlak mulia.
Saya dan Usaha Pengabdian dalam Memimpin.

Menjadi guru merupakan panggilan hati yang sudah tumbuh sejak kecil. Itulah yang mendorong saya memilih profesi ini hingga akhirnya diberi amanah untuk menjadi kepala madrasah di MAN 1 Mandailing Natal, sebuah posisi yang sudah saya jalani selama kurang lebih enam tahun. Madrasah ini terletak di ujung Sumatera Utara, berbatasan dengan Sumatera Barat.

Semua ini berawal dari niat tulus untuk mengabdi. Pengabdian bukan sekadar gelar atau posisi, tetapi tentang memenuhi kebutuhan mendasar—pendidikan bagi generasi mendatang. Saya diberi amanah oleh negara sebagai ASN sejak 1997, mengajar biologi, kemudian bertugas sebagai Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan selama dua tahun, dan Wakil Kepala Bidang Kurikulum selama delapan belas tahun, sedikit banyaknya, pengalaman ini juga yang membuat saya dapat berkembang.

Meskipun saya seorang perempuan, perjuangan panjang untuk menjadi pemimpin tidak bergantung pada jenis kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki keunggulan masing-masing dalam memimpin. Jika kita mengenang masa lalu, ada jejak perjuangan dari tokoh-tokoh hebat seperti Dewi Sartika, Rahmah El Yunusiyah, Rohana Kudus, Raden Ajeng Kartini, dan tokoh-tokoh wanita lainnya yang memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan menjadi pemimpin.

Para pahlawan perempuan ini telah mengangkat martabat perempuan di nusantara, meninggalkan warisan berharga dalam sejarah kita. Kini, perempuan masa kini bangga menjadi penerus mereka. Perempuan Indonesia semakin maju dalam mengabdi pada bangsa. Jika dulu perempuan lebih identik dengan pekerjaan rumah tangga, sekarang mereka mampu keluar dari peran tradisional itu dan bahkan memimpin, termasuk dalam memimpin Madrasah Aliyah.

Sebagai pemimpin, saya berkomitmen untuk bekerja dengan sepenuh hati, tanpa mengharapkan pamrih, selaras dengan semangat pada lirik “Hymne Guru” yang menghormati pengabdian para pendidik tanpa tanda jasa. Saya ingin terus berkontribusi bagi dunia pendidikan, memimpin dengan hati dan fokus pada tujuan yang lebih besar, yaitu kemajuan bersama.

Rumah pengabdian ini, yang saya bangun sejak awal bersama para pendidik mulia, adalah fondasi yang terus ingin saya perbaiki dan perkuat. Dengan kebersamaan dan semangat juang yang sama, saya berharap dapat menjadikan tempat ini bukan hanya sebagai sarana belajar, tetapi juga tempat yang menginspirasi dan memotivasi setiap insan yang datang.

Dalam memimpin MAN 1 Mandailing Natal, saya harus memiliki pemahaman yang kuat dalam manajemen madrasah. Kecakapan ini sangat penting untuk mengatur segala aspek pendidikan dan memastikan keberhasilan program yang direncanakan. Selain kemampuan manajerial, kemampuan bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam lingkungan madrasah maupun di luar, juga sangat diperlukan.

Kepemimpinan yang inklusif akan membantu dalam membangun jaringan yang mendukung kemajuan madrasah secara keseluruhan. Seberapapun baiknya sebuah rencana, tanpa dorongan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, rencana tersebut sulit untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, seorang pemimpin perempuan di MAN 1 Mandailing Natal perlu memiliki keahlian dalam membangun sinergi demi keberhasilan program-program madrasah.

Dan tentunya, saya sangat bersyukur selalu didampingi oleh guru-guru yang penuh dedikasi, mencurahkan ilmu mereka untuk anak-anak di madrasah. Dari pengalaman bersama, saya semakin menyadari betapa bimbingan para senior membantu membentuk diri saya hingga seperti sekarang. Tentu, kekurangan tetap ada sebagai manusia, namun kami terus berusaha memperbaikinya. Untuk mendorong agar MAN 1 Mandailing Natal dikenal luas di Indonesia, kami semua bekerja keras memberikan yang terbaik.

Sepenggal Kisah Perjuangan
Saya masih ingat, ketika pertama kali mengajar di sini pada 1997, fasilitas kami sederhana, dan jumlah kelas hanya sekitar tiga rombongan belajar, masing-masing satu rombongan belajar per-tingkatan, dari kelas X sampai XII.

Di masa itu, madrasah belum menjadi pilihan utama masyarakat Mandailing; SMA lebih digemari, dan jika orang tua ingin anaknya mendalami agama, biasanya mereka dikirim ke pesantren. Karena Madrasah Aliyah dulunya bukan pilihan utama untuk melanjutkan pendidikan, kami, para pendidik, terus berdedikasi dengan harapan bahwa para siswa yang lulus dari sini bisa menjadi promotor madrasah ini di masyarakat. Tentu, perjalanan itu tidak mudah—perlu waktu dan usaha panjang untuk merintis madrasah ini.

Mengabdikan diri di madrasah adalah tanggung jawab besar, terutama karena memperkenalkan madrasah kepada masyarakat bukanlah hal yang mudah. Namun, perlahan tapi pasti, dengan menjaga prestasi siswa-siswi, kami akhirnya berhasil dikenal lebih luas. Momen penting itu tiba pada tahun 2007, ketika para siswa berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri, dan bukan hanya diterima, mereka masuk ke jurusan-jurusan favorit seperti Kedokteran, Farmasi, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Industri dan lainnya.

Momen ini menjadi titik balik yang luar biasa, karena setelah itu, antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di MAN 1 Mandailing Natal meningkat pesat. Melihat para siswa madrasah bisa bersaing dan diterima di jurusan favorit di Perguruan Tinggi Negeri membuat banyak orang tua yakin bahwa madrasah ini mampu memberikan pendidikan berkualitas dan masa depan yang cerah bagi putra-putri mereka.

Pada tahun 2017, seluruh siswa MAN 1 Mandailing Natal berhasil menembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Pencapaian ini semakin mengharumkan nama madrasah di kalangan masyarakat, menjadikannya pilihan utama bagi para orangtua yang berharap anak-anak mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi terkemuka.

Prestasi ini memberi kepercayaan bagi orangtua bahwa MAN 1 Mandailing Natal adalah langkah awal yang tepat untuk meraih masa depan akademis yang cerah. Madrasah ini dianggap mampu membuka peluang lebih besar bagi siswa untuk masuk ke perguruan tinggi negeri, membuatnya semakin diminati di setiap penerimaan siswa baru.

Sejak kesuksesan tahun 2017, jumlah rombongan belajar di MAN 1 Mandailing Natal terus meningkat. Pada 2019, terdapat 32 rombongan belajar, dan pada 2024 jumlahnya bertambah menjadi 35 dengan total 1.184 siswa. Angka ini menunjukkan betapa tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka di madrasah ini. Dan alhamdulillah, sekarang MAN 1 Mandailing Natal sudah dikenal dengan baik di Kabupaten Mandailing Natal dan provinsi Sumatera Utara, serta perlahan se-Indonesia.

Madrasah di Ujung Sumatera Utara
MAN 1 Mandailing Natal memiliki keunggulan yang tidak hanya terletak pada prestasi akademik, tetapi juga pada pengajaran agama yang kuat. Berbeda dengan sekolah umum, madrasah ini menyediakan pendidikan agama yang setara dengan pesantren, menjadikannya pilihan yang menarik bagi orang tua yang ingin anak-anak mereka mendapatkan dasar agama yang kokoh tanpa harus meninggalkan pendidikan formal.

Kombinasi pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dalam dua aspek penting: ilmu pengetahuan dan iman.
Keunggulan ini tidak terlepas dari visi dan misi madrasah yang berfokus pada pembentukan insan cendekia yang seimbang antara keimanan dan keilmuan.

Setiap program yang dijalankan selalu dirancang untuk mendukung keseimbangan ini. Siswa tidak hanya dilatih untuk berprestasi secara akademis tetapi juga untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, madrasah ini tidak hanya mempersiapkan siswa untuk sukses dalam pendidikan tinggi tetapi juga menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak mulia.

Kombinasi pendidikan agama dan umum yang diterapkan di MAN 1 Mandailing Natal telah menciptakan banyak alumni yang kompeten dan berintegritas. Hal ini menjadikan madrasah semakin dipercaya oleh masyarakat. Mereka melihat madrasah ini sebagai tempat yang mampu membentuk generasi muda yang cerdas dan berakhlak baik.

Kepercayaan ini semakin mengukuhkan posisi MAN 1 Mandailing Natal sebagai pilihan utama masyarakat di wilayah tersebut untuk pendidikan yang holistik.
MAN 1 Mandailing Natal awalnya menawarkan program pendidikan yang cukup beragam, seperti Program Keagamaan, MIPA, IPS, dan Ilmu Bahasa. Program-program ini dirancang untuk memberi siswa pilihan pendidikan yang sesuai dengan minat akademik mereka.

Namun, dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka, struktur program ini mengalami perubahan yang signifikan. Sesuai dengan kebijakan kurikulum nasional, yaitu kurikulum merdeka, madrasah kini menghapus pembagian program tersebut untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengembangkan bakat dan minat siswa secara lebih terpadu.

Walaupun program-program penjurusan telah dihapus, MAN 1 Mandailing Natal terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan program unggulan yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan potensi siswa. Program-program unggulan ini menjadi pusat perhatian dalam membentuk siswa yang kompeten di berbagai bidang praktis. Siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup berbagai aspek keterampilan, seperti kuliner, agrobisnis, dan multimedia.

Program keterampilan kuliner memungkinkan siswa mengasah kemampuan dalam dunia masak-memasak, termasuk dalam memahami dasar-dasar bahan makanan serta nutrisi, teknik memasak, dan manajemen usaha kuliner. Di bidang agrobisnis, siswa belajar tentang cara bercocok tanam, pengolahan hasil pertanian, dan pengetahuan seputar bisnis pertanian, yang diharapkan akan berguna bagi siswa yang ingin terjun ke industri pertanian atau kewirausahaan. Program multimedia, di sisi lain, mengajarkan siswa tentang teknologi digital dan produksi konten media, keterampilan yang sangat relevan di era digital saat ini.

Selain program keterampilan, MAN 1 Mandailing Natal juga memberikan perhatian pada pengembangan minat akademik melalui program riset. Program riset ini bertujuan untuk melatih siswa dalam metodologi penelitian, analisis data, dan kemampuan berpikir kritis. Program ini mendorong siswa untuk aktif mengeksplorasi topik-topik yang menarik bagi mereka, memperkuat kemampuan mereka dalam pemecahan masalah, dan menyiapkan mereka untuk menghadapi tantangan akademik di perguruan tinggi.

Di samping itu, ada pula pengembangan di bidang kinestetik, di mana siswa didorong untuk mengeksplorasi potensi fisik mereka, baik melalui olahraga maupun seni gerak. Program kinestetik ini penting untuk menyeimbangkan perkembangan fisik dan mental siswa, serta mendorong gaya hidup sehat. Dengan beragam pilihan pengembangan ini, MAN 1 Mandailing Natal tidak hanya memberikan pendidikan akademis tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan hidup dan kecakapan khusus yang dapat menunjang masa depan mereka.

Strategi Kepemimpinan dalam Mewujudkan Prestasi di MAN 1 Mandailing Natal
Sebagai kepala MAN 1 Mandailing Natal, saya memiliki visi dan misi yang kuat untuk menjadikan madrasah ini sebagai lembaga pendidikan unggulan yang dapat bersaing di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan internasional. Saya akan membahas strategi-strategi yang telah saya terapkan dalam membangun budaya prestasi melalui kepemimpinan yang efektif, pembentukan tim yang kompeten, kolaborasi antar tim, serta kemitraan yang kuat dengan pihak eksternal.

Strategi 1: Pembentukan Tim Berdasarkan Kapabilitas dan Bidang
Langkah pertama dalam membangun kesuksesan adalah membentuk tim yang terdiri dari guru-guru sesuai dengan kapabilitas mereka masing-masing. Saya menyadari bahwa setiap guru memiliki kelebihan unik di bidangnya. Potensi ini harus dioptimalkan untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, saya menetapkan tim dengan spesialisasi di bidang masing-masing-masing, seperti bidang keagamaan, teknologi, kuliner, agrobisnis, riset, akademik atau olimpiade, Pramuka, seni, dan olahraga.

Sebagai contoh, dalam bidang teknologi, saya memilih guru yang memiliki pemahaman mendalam tentang inovasi digital, multimedia, dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Di bidang agrobisnis, kami melibatkan guru yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan sumber daya alam, yang menjadi bekal penting bagi siswa dalam mengenal dunia pertanian dan kewirausahaan. Saya percaya bahwa pembagian tugas yang sesuai bidang ini menjadi dasar kuat untuk membangun tim yang efektif.

Strategi 2: Kolaborasi antar Tim untuk Meraih Kesuksesan Bersama
Setelah pembentukan tim, langkah selanjutnya adalah menugaskan mereka secara resmi melalui SK Pembagian Tugas dan mendorong kolaborasi antar tim untuk mencapai hasil terbaik. Saya percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab yang jelas, tetapi mereka juga didorong untuk saling mendukung dan berkolaborasi. Saya memastikan adanya ruang diskusi yang memungkinkan pertukaran ide, solusi, dan strategi antar anggota tim.

Ruang kolaborasi dimulai dari rapat rutin yang kami adakan minimal 1 kali dalam sebulan. Kami mengadakan rapat rutin untuk membahas perkembangan masing-masing bidang. Dalam rapat ini, setiap anggota tim dapat berbagi ide, tantangan, dan solusi yang telah mereka temukan. Diskusi ini tidak hanya memperkuat kerjasama, tetapi juga menciptakan suasana saling mendukung. Dengan adanya komunikasi yang baik, kami dapat menangani masalah yang muncul dengan lebih cepat dan efisien.

Di lapangan, saya memonitoring sendiri kerja sama antar bidang. Misalnya, kolaborasi antara tim akademik dan tim teknologi. Begitu juga kolaborasi antara tim Pramuka dengan multimedia, tim agrobisnis dengan tim riset, tim seni-olahraga dengan multimedia, tim riset dengan teknologi, dan koordinasi antar bidang lainnya. Dengan demikian, sinergi antara berbagai tim ini telah menciptakan lingkungan yang kaya akan inovasi, yang memberikan dampak positif terhadap capaian prestasi siswa.

Strategi 3: Kemitraan dengan Berbagai Pihak Eksternal
MAN 1 Mandailing Natal tidak berdiri sendiri dalam mencapai tujuan besar ini. Saya percaya bahwa kerjasama dengan berbagai pihak di luar lingkungan madrasah adalah kunci untuk memperluas wawasan dan peluang bagi siswa. Oleh karena itu, kami menjalin kemitraan dengan berbagai instansi, termasuk madrasah lain, kampus, pemerintah daerah, dan sektor swasta seperti rumah makan, kafe, peternakan, perkebunan, serta percetakan.

Kerjasama dengan kampus, misalnya, memungkinkan siswa kami untuk merasakan pengalaman riset yang lebih mendalam. Kerjasama dengan perguruan tinggi sangat penting untuk memberikan siswa akses ke sumber daya dan pengetahuan yang lebih luas. Kami mengadakan seminar dan workshop yang melibatkan dosen dari berbagai kampus di sekitar lingkungan madrasah untuk memberikan pembekalan kepada siswa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat berinteraksi langsung dengan akademisi dan mendapatkan perspektif baru mengenai dunia pendidikan tinggi.

Sementara kolaborasi dengan sektor swasta membuka wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Melalui kemitraan ini, siswa dapat belajar langsung dari dunia kerja dan industri. Kerjasama dengan sektor swasta, seperti rumah makan, kafe, peternakan, dan perkebunan, memberikan siswa kesempatan untuk belajar langsung dari praktik industri.

Siswa MAN 1 Mandailing Natal, khususnya excellent keterampilan, rutin mengadakan kunjungan lapangan dan magang agar mereka dapat memahami dunia kerja secara nyata Ini memperkaya pendidikan di MAN 1 Mandailing Natal dan membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Sedangkan dalam menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, saya aktif berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan dukungan dalam program-program pendidikan. Kami juga berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh pemerintah, seperti lomba dan festival pendidikan. Kerjasama ini tidak hanya memperkuat hubungan antara madrasah dan pemerintah, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi siswa.

Hasil dan Prestasi
Sejak menerapkan strategi-strategi ini, MAN 1 Mandailing Natal telah berhasil meraih berbagai prestasi yang membanggakan. Sesuai dengan Slogan Madrasah yang digunakan mulai tahun 2024 ini yaitu “Madrasah Maju Bermutu Mendunia” yang diperkenalkan oleh Direktur KSKK Madrasah Ditjen Kemenag RI, H.M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd., MAN 1 Mandailing Natal juga berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang mampu bersaing hingga ke tingkat internasional. Berikut beberapa prestasi yang sudah ditorehkan oleh siswa-siswi MAN 1 Mandailing Natal.

Keterampilan
Keterampilan terbagi ke dalam beberapa bidang; Robotic, multimedia agrobisnis, serta MBK (Manajemen Bisnis Kuliner). Robotic sendiri sudah menorehkan prestasi di berbagai ajang kompetisi. Salah satunya MRC (Madrasah Robotic Competition) yang diadakan oleh Kementrian Agama. Tim Robotic juga meraih juara pada kompetisi yang diadakan di Yogyakarta dan Kuala lumpur, Malaysia. Tim Multimedia meraih juara 1 lomba videografi di Sumatera Barat, juara 1 video Kisah Isra mi’raj di Mandailing Natal tahun 2023, serta juara 1 film pendek di tingkat provinsi Sumatera Utara. Sedangkan tim Manajemen Bisnis Kuliner mengikuti kompetisi memasak di MAN IC Serpong, Tangerang.

Riset
Tim Riset MAN 1 Mandailing Natal aktif mengeksplorasi alam guna penelitian yang bermanfaat. Tim riset berprinsip pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan fokus pada kebermanfaatan barang-barang daur ulang. Hasilnya, sudah banyak karya siswa-siswi kami yang meraih prestasi ketika dilombakan. Pada tahun 2021, siswa-siswi kami meraih medali perak dan perunggu dengan inovasinya membuat kertas dari daun genjer dan batu bata dari masker bekas. Tahun 2023 di Semarang meraih medali emas dengan karya sampo herbal dari daun genjer. Terbaru, tahun 2024 ini membuat tisu herbal dari daun sirih sukses meraih medali perunggu di Bangkok, Thailand.

Akademik
Tim akademik MAN 1 Mandailing Natal sudah banyak meraih prestasi di berbagai ajang. Beberapa gelar juara diraih dalam Olimpiade Sains Nasional maupun Kompetisi Sains Madrasah mulai dari tingkat kabupaten provinsi, hingga nasional. Seperti siswa kami atas nama Husni Abdillah yang berhasil mengoleksi puluhan sertifikat penghargaan dari berbagai olimpiade matematika yang diikutinya.

Olahraga
Bidang olahraga juga menjadi bagian dari lambung prestasi bagi MAN 1 Mandailing Natal. Beberapa yang tercatat diantaranya: Juara 1 lomba lari 100k tingkat kabupaten, medali emas kejuaraan pencak silat tingkat provinsi, serta juara 1 lomba karate Piala Kapolri di Jawa Barat. Cabang olahraga futsal pun rutin mengirim atletnya untuk mengikuti kompetisi dan meraih prestasi di tingkat kabupaten.

Kesehatan
MAN 1 Mandailing Natal berusaha untuk menjadi rumah kedua bagi siswa-siswi. Kami berkomitmen menjadikan madrasah ini sebagai tempat yang bersih dan nyaman untuk belajar. Alhasil, pada tahun 2024 ini, MAN 1 Mandailing Natal sukses meraih juara 1 sebagai madrasah terbersih se-Sumatera Utara.

Paskibra
MAN 1 Mandailing Natal sudah sejak lama secara rutin mengirim perwakilannya sebagai petugas upacara, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Puncaknya, pada tahun 2022 siswi atas nama Marfah Ronaito Batubara terpilih sebagai perwakilan Sumatera Utara untuk mengibarkan bendera merah putih di istana negara, Jakarta, pada upacara kemerdekaan Indonesia.

Seni
Banyak bakat seni yang muncul di MAN 1 Mandailing Natal. Kami mendukung munculnya setiap bakat yang terpendam dengan berbagai ekstrakurikuler, seperti marching band, sanggar seni tari, vocal grup, pembuatan film/video pendek, hingga seni yang bernuansa islami seperti hadroh dan nasyid. Seiring berjalannya waktu, bidang-bidang tersebut berhasil membawa berbagai penghargaan ke madrasah.

Bahasa
Siswa-siswi MAN 1 Mandailing Natal sangat aktif mengikuti lomba beberapa bahasa asing di luar madrasah. Hal itu dikarenakan pembiasaan menggunakan Bahasa Arab dan juga Bahasa Inggris sehari-hari di lingkungan madrasah. Berbagai penghargaan seperti dari ajang Olimpiade bahasa Arab, singing, vocal group, lomba debat Bahasa Inggris menjadi bagian dari koleksi di ruang prestasi MAN 1 Mandailing Natal.

Pramuka
Tim Pramuka MAN 1 Mandailing Natal juga sukses menorehkan prestasi di berbagai ajang seperti kompetisi Kemah Bakti Konservasi II Saka Wanabakti Mandailing Natal 2023 dan juara umum pada lomba Pramuka di STAIN Madina tahun 2024.

Sebagai penutup, Kepala MAN 1 Mandailing Natal sukses meraih berbagai penghargaan individu sebagai buah dari kepemimpinannya. Antara lain penghargaan Kepala Madrasah Terinovatif tahun 2024 dari Start FM atas dedikasinya di bidang pendidikan. Ada juga penghargaan Melintang Pos Award tahun 2020 dan 2023 atas dedikasinya yang telah berkarya berbakti, berinovasi, serta bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

Terbaru, Kepala MAN 1 Mandailing Natal meraih juara 1 Tingkat MA Se-provinsi Sumatera Utara dalam penilaian Manajerial Kepala Madrasah tahun 2023-2024 dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara.
Sebagai kepala MAN 1 Mandailing Natal, saya yakin bahwa keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya bergantung pada pemimpin, tetapi juga pada kekuatan kolaborasi antara tim, komitmen dari setiap guru, dan kerjasama yang baik dengan mitra eksternal. Dengan strategi yang terus berkembang, saya berharap MAN 1 Mandailing Natal dapat menjadi teladan dalam mencetak generasi unggul yang berprestasi di berbagai bidang.

Oleh : Hj. Salbiah S.Ag, MM Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Mandailing Natal.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 104 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pentas Seni Dan Pelepasan Peserta Didik Paud Madani Desa Tabuyung Ke-12

22 Juni 2025 - 17:07

Sejumlah Mahasiswa STAIN Madina Perdalam Ilmu Jurnalistik ke PT Media Madina Pos

21 Juni 2025 - 21:51

Pemdes Salibaru Salurkan BLT-DD Tahun 2025, Ini Kata Warga

21 Juni 2025 - 21:39

Imbauan Bupati Madina di Tengah Musim Kering dan Suhu Panas Terik

21 Juni 2025 - 08:05

Pemdes Pasar VI Natal Salurkan BLT DD Januari -Juni 2025 Kepada 24 KPM

20 Juni 2025 - 20:46

Kajari Madina Ajak PWI Bersinergi Sajikan Berita yang Benar dan Berimbang

20 Juni 2025 - 12:56

Trending di Berita Daerah