Madinapos.com, Barumun Tengah –
Dua Proyek Rabat Beton menggunakan Dana Desa Tahun Anggaran (TA) 2024 Desa Sihaborgoan Barumun Kecamatan Barumun Tengah Padang Lawas, baru dua (2) bulan selesai dibangun sudah banyak yang retak dimana.
Hal ini menjadi perhatian dan perbincangan dari berbagai pihak, seperti ketua umum Pengurus Besar Solidaritas Aktivis Mahasiswa Padang Lawas (PB- Sampal) Ilham Soleh Harahap kepada media ini, ia mengatakan retak dan hancurnya bangunan bernilai ratusan juta rupiah ini akibat kurangnya kualitas mutu pengerjaannya sebelumnya.
” Sangat disayangkan sekali, proyek yang baru dikerjakan beberapa bulan sudah rusak, bangunan rabat beton di dua tempat nampak mulai hancur, ini sangat keterlaluan,” Kata Ilham Soleh Harahap, Minggu (10/11).
Ia juga mengatakan, pentingnya keterlibatan masyarakat dalam penyusunan perencanaan pembangunan ada ditekankan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.” Proyek ini kan memakai uang negara, kita sebagai warga negara wajib ikut serta untuk mengawasi pembangunannya,” lanjutnya
” Ini juga tertuang dalam Pasal 96 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Pasal ini mengatur bahwa masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam pembentukan peraturan perundang-undangan,” tambahnya.
Selain itu juga, lanjut Ilham, Kades ini terkesan tertutup lalai memahami UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), sebab tidak ditemukan papan informasi anggaran yang di pergunakan.
” Sedari awal kades memang tidak mempunyai itikad baik, kita juga susah menyurati tapi tak kunjung dibalas. Kami sebagai Aktivitas Mahasiswa akan menyampaikan permasalahan ini ke pihak yang berwenang, dan kami akan terus bersuara jika ada penyalahgunaan anggaran pembangunan yang bersumber dana dari uang negara, karena itu adalah uang rakyat,” Pungkasnya.
Sementara itu, waktu awak media turun menanyakan pendapat warga desa terkait dua bangunan rabat beton yang sudah retak ini ke warga inisial (LH), ia juga sangat menyayangkan akibat buruknya kualitas pekerjaannya.” Sangat disayangkan sekali kualitasnya, semoga secepatnya diperbaiki oleh kepala desa,” ungkapnya.
Sebelum berita ditayangkan, Media ini sudah mencoba menjumpai kades untuk konfirmasi, tapi tak kunjung tiba, begitu juga melalui surat konfirmasi resmi dari Tim media tertanggal 04/11/2024 tak juga mendapat jawaban.
(Abdus Salam Siregar).