Madinapos.com – Padang Lawas.
Masyarakat di Desa Trans Pir dan Trans Aliaga Ujung Batu I sampai V Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara mengeluhkan rusaknya akses jalan hingga berlumpur yang menyebabkan hasil pertanian membusuk dan ekonomi lumpuh.
Hasil pantauan terkhusus desa Ujung Batu V, kondisi jalan di wilayah ini hancur dan berlumpur pasca musim hujan akhir-akhir ini. Selain tidak bisa dilewati kenderaan roda empat dan enam, sangat membahayakan pengguna jalan, berdampak terkendalanya memasarkan hasil pertanian, dan terpaksa dibiarkan membusuk di kebun.
Sementara itu, Kepala Desa Ujung Batu V, Supadi mengeluhkan kondisi jalan di daerahnya yang rusak parah tak bisa dilewati. Ia mengatakan terdapat potensi 5000 ton Tandan Buah Sawit (TBS)/Bulan yang melintasi akses jalan itu.
“Belum lagi dapat dilewati, akibat rusak parahnya akses jalan, hasil pertanian dan perkebunan banyak yang membusuk karena tidak bisa dipasarkan. Kami mohon pemerintah agar memberikan perhatian,” harap Supadi ujarnya, Senin (10/1/24)
Ia menambahkan, masyarakat telah lelah mengeluh, namun hingga kini belum menemukan titik terang dari pemerintah setempat,” Kami berharap pemerintah agar bisa memperhatikan kondisi kami yang berada di daerah pinggiran ini,” harap Supadi.
Eros warga Ujung Batu V mengatakan, pihaknya sering terperosok ketika mengangkut hasil perkebunan, harga angkut juga bertambah,“ Akibat jalan yang rusak parah, biaya kita makin besar, saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, jalan semakin parah dan semakin sulit untuk di lalui,” kata Eros.
“ Sawit terpaksa kita jual dengan harga murah karena kondisi jalannya rusak. Kalau kita langsir keluar ongkosnya juga akan lebih besar lagi. Kalau kami hitung-hitung tidak cukup untuk ongkos garap dan pupuk, dan akhirnya sebahagian masyarakat lebih baik pasrah dan tak memenen kebun,” ujarnya.
Senada Ismu Baktiarso, seorang guru pengajar di SMP 5 Hutaraja Tinggi desa Ujung Batu V (photo sedang naek motor) juga mengeluhkan kondisi jalan tersebut, ia menuturkan kegiatannya setiap hari hadir di sekolah dengan kondisi jalan tak pantas untuk di lalui, namun dengan tekat bulat dapat mengajar di sekolah, ia harus berjibaku dengan lumpur mengenderai sepeda motor Supra 125 cc yang ia miliki.
” ya beginilah bang keadaan dan situasi jalan yang kami tempuh setiap hari, bersama beberapa anak anak, untuk memgajar dan belajar, kadang kala pakaiyan yang kamj pakai sudah becampur lumpur ketika sampai di sekolah,” ujar Ismu.
Agar diketahui, jarak tempuh jalan rusak penghubung desa Ujung Batu I menuju desa Ujung Batu V sesuai keterangan Kades hanya 5-6 Km. (**)
Penulis : A Salam Srg.**