Madinapos.com – Panyabungan.
Informasi yang menyebutkan Warga Desa Hutapungkut, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal kembali menemukan jejak kaki harimau di areal perkebunan warga harus dipandang serius dan ditangani dengan baik, sehingga Harimau terhindar jebakan jeratan warga dan akhirnya mati.
“Harus cepat ditanggapi, jangan justru informasi seperti ini kita diamkan, akhirnya warga mengambil keputusan sendiri dengan memasang jerat, walau katanya untuk menjerat babi hutan”,ungkap Muhammad Nuh, SH salah seorang aktivis advokad dan pemerhati lingkungan di Kabupaten Mandailing Natal, Selasa (30/5) pagi.
Ia juga mengatakan sebagai salah seorang aktivis tentunya terpanggil turut melindungi hewan langka yang dilindungi ini dengan tetap memberikan himbauan tidak menggunakan jerat apapun alasannya,” jerat itu untuk membunuh, saya pikir kita hindarilah penggunaannya, karena kita sesungguhnya bisa hidup berdampingan, disaat kita menghormati batasan berladang pada wilayah habitat harimau itu sendiri”, ungkapnya.
“Tentunya kami menghimbau agar BKSDA Sumut kembali segera turun dan melakukan observasi kondisi lingkungan harimau tersebut, ini semua untuk menghindari benturan antara manusia dengan hewan dilindungi ini”, tutupnya.
Mengutip informasi wartamandaling.com, jejak harimau tersebut ditemukan warga sejak 3 hari lalu. Bahkan ada warga yang mengaku melihatnya dari jarak dekat melintasi kebun di wilayah Tor Galunggung, kawasan perkebunan Jangga Langit, Desa Hutapungkut Jae dan wilayah Aek Dolok Desa Hutapungkut Tonga.
Berdasarkan informasi teersebut, warga memilih untuk tidak pergi keladang dalam beberapa hari ini menunggu pihak BKSDA Sumut. Berdasarkan informasi, pihak BKSDA Sumut telah turun namun media ini belum bisa konfirmasi. (am)