Madinapos.com – Gunung Baringin.
Bupati Mandailing Natal HM. Jafar Sukhairi Nasution bersama ratusan anggota masyarakat lainnya turut tebarkan jala di pembukaan Lubuk Larangan Desa Parmompang Kecamatan Panyabungan Timur, Senin (24/4) pagi.
Lubuk Larangan Desa Parmompang cukup dikenal kalangan pemilik hobby menjala ikan sungai, dimana memiliki jumlah ikan yang banyak, diantaranya Jurung dan Ikan Mas, sehingga selalu dinanti untuk dibuka setiap lebaran tiba.
Usai turut tebarkan jala, Bupati Sukhairi mengatakan kualitas air sungai Desa Parmompang ini masih terjaga dengan baik dan itu patut diapresiasi,” airnya cukup jernih sehingga cocok untuk habitat ikan sungai diantaranya jurung atau merah, ikan mas dan lainnya,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan pembukaan Lubuk Larangan adalah hal yang sangat dinantikan pemudik perantau asal Panyabungan khususnya desa tersebut saat mudik lebaran,” selalu ada kerinduan pemudik kita dengan tradisi buka lubuk larangan ini, diantaranya dapat mengkonsumsi ikan sungai hasil tangkapan yang masih segar dan mungkin jarang mereka temui dirantau,” tambahnya.
” Ya kalau disini, setiap ada pembukaan lubuk larangan maka perantau akan datang, baik itu membeli, ikut menjala atau mardahan mangan (red, masak ditepi sungai), ini cukup menyenangkan sehingga tahun depan mereka akan kuat pulang kampung lagi,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Panyabungan Timur Rahmad Rizki Ramadhan menyebutkan masyarakat perantau dan warga sekitaran kabupaten ini sangat antusias ikut serta dalam pembukaan lubuk larangan Desa Parmompang ini,” diperkirakan diikuti sekitar 2000 orang dari berbagai penjuru, khususnya perantau juga terlihat banyak ikut sebagai peserta”, sebutnya.
” Panitia lubuk larangan mematok tiket sebesar Rp. 50 ribu/orangnya, walaupun begitu, pesertanya terlihat puas dengan hasil tangkapan ikannya yang melimpah, mulai dari ikan jurung, ikan mas dan juga ikan nila,” ungkapnya.
Begitu juga dengan Pj Kades Parmompang Ahmad Zubeir bersama beberapa perantau yang merupakan warga setempat mengatakan dengan adanya lubuk larangan jadi motivasi tersendiri perantau untuk pulang.
” Kita juga berharap kualitas air sungai ini tetap terjaga dengan baik, sehingga banyak keluarga kita yang berada diperantauan pulang kampung untuk bersilaturahmi sekaligus ikut serta dalam lubak larangan yang setiap lebarannya dibuka,” pungkasnya. (Suaib)