Madinapos.com – Padang Lawas.
Bulan ramadhan atau bulan puasa selalu identik dengan takjil atau menu berbuka puasa yang menjadi favorit masyarakat, begitu juga dengan masyarakat di Kabupaten Padang Lawas.
Berbagai macam ragam menu bisa di dapat dari para pedagang takjil di setiap sore hari di pinggiran jalan di daerah Pasar Sibuhuan ibu Kota Kabupaten Padang Lawas ini.
Pantauan awak media di kisaran pasar Sibuhuan, takjil yang paling digemari masyarakat untuk berbuka puasa, tidak terlepas dari selera masyarakat pada masakan dan makanan tradisional yang paling utama.
Salah satu yang menjadi menu takjil yang paling di buru warga jelang berbuka adalah makan tradisional khas Tabagsel, Gulai Pakkat namanya.
Menu tradisional tersebut berasal dari umbut pucuk rotan (Hube pakkat -red), rasa makanan tersebut sungguh memanjakan lidah para penggemar takjil di saat berbuka puasa, selain memanjakan lidah, harganya juga sangat terjangkau masyarakat, kisaran Rp. 5.000,00/ bungkus atau tiga batang/Rp.5.000.00 yang sudah di masak atau di bakar.
Selain menu pakkat, masakan tradisional lainya yang paling di gemari penjajah takjil di sore hari adalah bubur kacang hijau, kolak sarabi dan lain lainnya.
Salah satu pedagang takjil di pasar Sibuhuan, (penjual Bubur dan kolak, Mombur Hasibuan saat dikonfirmasi, Selasa (28/03/2023) menyatakan bahwa takjil atau menu berbuka puasa yang paling laris di bulan Ramadhan ini adalah masakan tradisional.
Mombur boru Hasibuan juga menambahkan, dengan larisnya menu berbuka puasa tersebut dapat mendorong pendapatan dan berkah kepada kami dalam sehari hari.
“Pada bulan romadhon ini kami mendapat berkah dalam menjual takjik, kami sebagai masyarakat pedagang kecil sangat bersyukur dengan larisnya dagangan kami, mudah mudahan ini dapat mencukupi untuk persiapan keluarga dalam menyambut hari raya Idul fitri nanti ,’ ucapnya.
Agar diketaui, dagangan yang di lakoni oleh pedangang takjil tersebut sangat membantu perekonomian mereka, walaupun harga yang mereka jual relatif murah, contohnya, bubur kacang hijau Rp.2.000/ bungkus,begitu juga dengan yang lainnya, seperti klok dan menu lainnya seperti, agar agar dan bubur sumsum yang keuntungannya sangat minim, akan tetapi mereka sangat berharap dapat mencukupi kehidupan nanti di saat menyambut Hari raya Idul Fitri nanti.
Salah satu ibu rumah tangga, Kasmian Munthe mengatakan merasa sangat bersyukur dan membantu kepadanya di sore hari pada bulan Ramadhan ini dengan adanya penjual takjil di pasar Sibuhuan serta harga yang sangat terjangkau untuk persiapan berbuka puasa setiap sore.
Penulis : A Salam Siregar.