Madinapos.com – Panyabungan.
Ada satu hal yang membanggakan bagi sahabat pencinta kopi di Kabupaten Mandailing Natal, Prov. Sumatera Utara, karena saat ini CEO LOPO Mandheling Coffee, Riki berhasil menyelesaikan studynya dengan meraih sertifikat Q Arabika Grader dari Coffee Quality Institute (CQI), sepengetahuan media ini, ia yang pertama.
Saat mewawancarainya, pemilik nama lengkap Riki Wijayadi ini menuturkan dirinya tidak menyangka bahwa bisa meraih sertifikasi ini, karena niat awalnya belajar dan mendapatkan ilmu yang sebanyak – banyaknya dari Coffee Quality Institute (CQI),” ya niat awalnya begitu, karena ini kan kelas dunia dengan keikutsertaan calon peserta dari berbagai negara”, ungkapnya, Sabtu (25/3) malam.
Ia juga menceritakan Coffee Quality Institute (CQI) adalah organisasi non profit dunia yang memilik Q system untuk mengkomunikasikan kualitas kopi dengan bahasa yang sama sehingga memudahkan untuk konsumen. Jadi, Q Arabica Grader adalah seseorang yang telah lulus ujian Q CQI dan mampu melalukan cupping kopi arabika untuk mengevaluasi dan memverifikasi bahwa kopi tersebut memiliki kualitas Specialty atau bukan.
Ia menjelaskan kemanfaatannya bahwa nilai cupping dari seorang Q Grader dapat diterima diseluruh dunia sehingga memungkinkan kopi tersebut dipasarkan ke seluruh dunia lebih mudah dengan jaminan citarasa yang telah disampaikan nantinya oleh seorang Q Grader itu.
“Saya telah mengikuti beberapa pelatihan dan ujian yang ketat untuk mendapatkan lisensi Q Arabica Grader ini. Untuk lulus memang tidak bisa instan, butuh pelatihan dan waktu yang cukup lama hingga dapat memahami dan mendiskripsi citarasa kopi”, ujarnya.
“Saya mengikuti kelas Q Arabica Coffee di Two Tigers Coffee Lab Medan pada bulan September 2022 oleh Manuel Diaz, instructur dari Mexico dan Februari 2023 oleh Dixon Ip, instructure dari Hongkong. Akhirnya saya mendapatkan licensi Q Arabica Grader ini dari 5758 Coffee Lab Bandung”, tutur pria berkacamata ini.
Ia juga menceritakan melalui LOPO Mandheling Coffee optimis dapat meningkatkan kualitas dan memasarkan lebih banyak Kopi Mandailing. Jika kita punya kualitas, kita dipercaya dan punya daya tawar harga jual lebih tinggi kepada buyer. Kita juga dapat memberi range atas harga beli untuk petani. Lisensi Q Arabica Grader ini akan meningkatkan kepercayaan buyer kepada Kopi Mandailing.
” Saya juga butuh kerjasama kita semua dari rekan petani kopi, processor, pemerintah dan stakeholder lainnya untuk bisa mewujudkannya. LOPO selama ini memberikan secangkir kopi Mandailing terbaik, sudah diakui banyak cusomers. Tantangannya bagaimana caranya kita dapat menghasilkan kopi dengan kuantitas lebih banyak dan kualitas yang konsisten”, ujarnya.
Harapannya, kita semua dari petani, prosesor, roaster, barista, waiter cafe, koki cafe dan semua yang terlibat pada rantai panjang bisnis kopi ini mendapatkan peningkatan kesejahteraan secara ekonomi.
Setelah pandemi Covid 19, pertumbuhan aktivitas ekonomi meningkat, coffee shop / cafe semakin banyak dan pengunjung meningkat,” ni peluang yang harus kita ambil, kita harus jadi pemain, bukan penonton. Saya optimis, komoditas kopi akan terus diminati dan berkembang”, tutupnya.
Riki Wijayadi adalah CEO LOPO Mandheling Coffee, LOPO dirintis sejak tahun 2014 dan berfokus pada pengembangan bisnis kopi roastery dan coffee shop khusus Kopi Mandailing. LOPO sendiri sudah memiliki cabang kedai kopi di Panyabungan, Kota Medan, Kota Padangsidempuan dan Pandan. (Wawancara /Am)
