Madinapos.com – Medan.
Bupati HM. Jafar Sukhairi Nasution bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh asal Wilayah Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) di Kota Medan Prov. Sumatera Utara, di salah satu Kafe di Komp. Perumahan Setia Budi Indah, Sabtu (20/1) malam.
Terlihat hadir mendampingi Bupati, Tenaga Ahli Ir. Ali Mutiara Rangkuti, sementara tokoh masyarakat yang hadir diantaranya Amrun Daulay, Prof. Khaidar Putra Daulay, Riswan Chadrin, Muchrid Nasution (Choki), Asrul Hasan, Rusli, Safwan dan lainnya.
Pertemuan diawali pemaparan Asrul Hasan selaku Ketua Pembangunan STAIS Syeh. H. Abdul Fatah Yayasan Pendidikan Pantai Barat (YP2BM) Madina. Ia menguraikan dukungan perantau bagi kemajuan dunia pendidikan tinggi di daerah,” kami melihat, diperkirakan hanya 16 persen anak – anak kita di daerah yang mengenyam dunia pendidikan tinggi, tentu dengan berbagai alasan, diantaranya faktor ekonomi”, sebutnya.
“Tentunya dengan mendirikan perguruan tinggi di Wilayah Pantai Barat akan membantu anak – anak kita yang 84 persen lagi dan mendorong orang tua mendudukung pendidikan anak usai tamat SLTA Sederajad”, tutupnya.
Bupati HM. Jafar Sukhairi Nasution pada pertemuan silaturahmi tersebut mengatakan sangat gembira dapat bersua disela kesibukan semuanya sehari – hari,” saya bersyukur dengan adanya pertemuan ini, apalagi saya ini anak boru masyarakat Pantai Barat, disini ada abang saya Amrun Daulay dan Prof. Khaidar Putra Daulay”, ungkapnya.
Kemudian, lanjut Sukhairi niat bersama untuk mewujudkan pembangunan perguruan tinggi di Natal adalah niat mulia kiranya mendapatkan ridho Allah Swt,” kami akan membantu sepanjang kewenangan itu ada pada kami di pemerintah daerah”, tutup Bupati yang juga saat ini sebagai Ketua PKB Sumut.
Kepada media ini, Ali Mutiara mengatakan selain membahas pendirian perguruan tinggi di Kecamatan Natal, YP2BM juga mendiskusikan beberapa hal soal ide pembangunan di Wilayah Pantai Barat,”Alhamdulillah, agenda silturahmi berjalan dengan baik, banyak ide dan masukan, serta Bupati juga mengundang jika sanak kita dirantau jika sedang pulang kampung berkunjung”, tutup Ali. (Hamzah)