Madinapos.com – Tapsel.
Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu menerima kunjungan mahasiswa, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan Program Modul Nusantara (PMN) Tahun 2022, di ruang kerjanya di Kantor Pemkab Tapanuli Selatan, Sipirok, Sabtu (26/11/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Tapsel Dolly Putra Parlindungan Pasaribu SPt MM menyampaikan beberapa hal, mulai dari program pembangunan Tapsel Sehat, Cerdas, dan Sejahtera, hingga sampai kepada Kearifan Lokal, Objek-objek Wisata, Kekayaan Alam (hewan dan tumbuhan), serta pengembangan UMKM/industri kreatif yang ada di Kabupaten Tapsel.
Dolly menerangkan, bahwa ada satu kearifan lokal di Kabupaten Tapsel, pada tahun 2020 menerima Penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) yakni Komunitas Hatabosi.
Penghargaan tersebut, merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Tapsel dengan beberapa LSM/NGO seperti FORINA (Forum Orangutan Indonesia), JAMM, dan SHI (Sarekat Hijau Indonesia) Sumatera Utara, lalu yang menjadi pengusul pada saat itu adalah FORINA (Forum Orangutan Indonesia).
“Komunitas Hatabosi sendiri merupakan singkatan dari nama Desa Haunatas, Desa Tanjung Rompa, Desa Bonan, dan Desa Siranap. Hatabosi tak lepas dari sejarah lahirnya Kampung Simaretong (Desa Haunatas),” ungkap Dolly, dihadapan puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di indonesia.
Dolly mengatakan, sejak ratusan tahun lalu sampai sekarang, Komunitas Hatabosi telah melindungi kawasan hutan, yakni Cagar Alam Sibual-buali dan sumber air untuk kebutuhan masyarakat Desa Haunatas, Desa Tanjung Rompa, Desa Bonan, dan Desa Siranap.
Komunitas Hatabosi memiliki sistem manjago bondar atau mantari bondar, yang menjaga hutan dan tali air secara turun temurun.
Pengukuhan tradisi dengan adat-istiadat ini, juga dilakukan dengan nasihat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tidak tertulis namun selalu menjadi filosofi dan landasan mereka menjaga air dan hutan.
“Sian harangan ni do mual ni aek ta, sian aeki do mual ni halonguan ta (berasal dari hutan itulah sumber air kita dan berasal dari air itulah sumber kehidupan kita),” ucap Dolly.
Dolly yang juga alumnus Universitas Sumatera Utara (USU) mengajak mahasiswa agar mengunjungi dan berinteraksi dengan masyarakat yang ada di Hatabosi dan beberapa objek wisata, untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan.
“Saya juga merupakan alumnus Universitas Sumatera Utara, dan saya mengajak kalian semua agar mengunjungi beberapa desa dan berinteraksi dengan masyarakat Tapanuli Selatan untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan. Dan kalian juga dapat mengunjungi beberapa objek-objek wisata yang menjadi kekayaan asri yang dimiliki Kabupaten Tapanuli Selatan.” Pungkas Dolly.
Rektor USU Dr Muryanto Amin SSos MSi diwakili Dosen Modul Nusantara Ameilia Zuliyanti Siregar MSc PhD mengatakan, Universitas Sumatera Utara menerima 163 mahasiswa inbound dan lebih dari 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan Program Modul Nusantara (PMN) Tahun 2022.
“Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan salah satu program baru dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan mengikuti program ini, mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan di luar program studi dan perguruan tinggi asal selama satu semester,” kata Ameilia Zuliyanti Siregar, Liaison Officer (LO), Tietin Indriyanti.
Ameilia yang juga dosen di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara menjelaskan, dalam mendukung keberhasilan PMN, kelompok 5 modul nusantara Universitas Sumatera Utara, sudah bertemu dan bertatap muka langsung dengan Bupati Tapanuli Selatan.
Dan melaksanakan modul Kebhinekaan 13, di Hatabosi, Kecamatan Marancar, kabupaten Tapanuli Selatan.
“Pada sesi ini, mahasiswa kelompok 5 PMN USU 2022 melakukan kunjungan, berinteraksi dan berdiskusi bersama Bupati Tapanuli selatan, Bapak Dolly Putra Pasaribu, Bapak Kadis Pendidikan, dan Bapak Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tapanuli Selatan,” kata Ameilia.
Ameilia mengucapkan terima kasih, atas sambutan, bimbingan dan kuliah umum yang diberikan Bupati kepada mahasiswa. Juga atas pelayanan dan penginapan yang menawan di Guest House Kebun Raya Tapsel, di Balairung Salacca dan Menara Pandang Kebun Raya Sipirok.
“Terima kasih atas sambutan dan pelayanan yang begitu baik, dari Bapak Bupati Dolly Pasaribu dan OPD yang ada, juga kepada pihak dan masyarakat yang ada di Tapanuli Selatan, khususnya yang ada di Hatabosi,” ujar Ameilia.
“Semoga dengan kunjungan kami ini, bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa. Dan bisa mengenalkan lebih jauh Kabupaten Tapanuli Selatan, tentang kearifan lokal dan sumber daya alamnya, yang sangat luar biasa.” Pungkasnya.
(Sayuti )