Menu

Mode Gelap

Berita Daerah

Kemenkes RI Beri Sertifikasi Kelulusan Uji Petik Eliminasi Malaria Untuk Kabupaten Madina


					Kemenkes RI Beri Sertifikasi Kelulusan Uji Petik Eliminasi Malaria Untuk Kabupaten Madina Perbesar

Madinapos.com – Panyabungan.

Melalui perjuangan yang cukup panjang dan terbilang berat, akhirnya Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mendapatkan sertifikat kelulusan Uji Petik Eliminasi Malaria yang dilakukan Tim Assessment Eliminasi Malaria dari Kementerian kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) menuju Indonesia bebas malaria 2030 secara nasional.

Kadis Kesehatan Madina dr. Faizal Situmorang mengatakan sebanyak empat orang Tim Kemenkes RI turun dan dibantu dua orang dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Provsu) selama tiga hari mulai dari 25/10 sampai 28/10 dimulai dengan pembukaan acara Asesmen diaula kantor bupati.

Kemudian, lanjutnya mengunjungi RSUD Panyabungan serta beberapa Puskesmas, selanjutnya ke UPTD Batahan. Untuk melakukan penilaian team ini mengunjungi instansi kesehatan di kabupaten ini dengan meliputi katagori yang telah ditetapkan.

” Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada Bupati Madina dan Wakil Bupati Madina atas arahannya kepada kami sehingga sertifikasi ini berhasil kita dapatkan”, ungkap Kadis Kesehatan dr Faizal Situmorang kepada media ini, Sabtu (5/11).

Ia juga berujar penilaian dan evaluasi ini dilakukan oleh team Assessment Eliminasi Malaria dari Kementerian kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) sebanyak empat orang dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Provsu) dua orang bertujuan demi kabupaten Mandailing Natal menuju Indonesia Bebas Malaria 2030.

Eks Direktur RSUD Husni Thamrin Natal ini juga mengucapkan terimakasihnya pada seluruh stakeholder kesehatan, pemerintah daerah, kecamatan dan desa serta masyarakat atas dukungannya selama ini.

Ia juga menjelaskan dalam mewujudkan itu semua diperlukan perhatian kita bersama pencapaian eliminasi Malaria di Kabupaten ini seperti : 1. Deteksi dini kasus dan penanganannya terutama kasus pendatang/migran.

2. Pengendalian faktor lingkungan seperti kontrol perkembangbiakan nyamuk. 3. Keterlibatan/kesadaran seluruh sektor sosial masyarakat termasuk media untuk publikasi yang bersifat edukasi. (Suaib)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 130 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Disela Apel Pagi, Camat Siabu Galang Donasi Untuk Warga Lumban Dolok Penderita Leukimia

7 Oktober 2024 - 11:21

Dukung Saipullah Jadi Bupati, Pengajian Sahotom Siabu Gelar Zikir dan Doa Bersama

6 Oktober 2024 - 12:51

Program Kesehatan Gratis Bentuk Kemandirian Pemkab Madina

6 Oktober 2024 - 12:40

Petani Desa Hutaraja Berharap ONMA Bawa Perubahan dan Peningkatan Kesehjahteraan

6 Oktober 2024 - 12:34

Usai Salat Subuh Berjamaah, Cabup Saipullah Berbelanja di Pasar Pagi Gunung Tua

6 Oktober 2024 - 12:19

Usai Subuh Berjamaah di Desa Aek.Mual, Anak – Anak Diberi Minum Susu Kedelai

6 Oktober 2024 - 12:08

Trending di Berita Daerah