Madinapos.com – Panyabungan
Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyerahkan bantuan berupa alat dan mesin pertanian kepada tujuh (7) kelompok Tani (Poktan). Ia berharap bantuan yang diberikan tidak dijual, namun dirawat sebaik – baiknya untuk kepentingan kelompok, Selasa (25/10).
Alat mesin pertanian ini merupakan bantuan dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, sebanyak 7 unit meliputi hanstraktor, multivator dan hanspayarer.
Seusai penyerahan, Kadis Pertanian Madina Siar Nasution berharap agar bantuan tersebut dirawat dengan sebaik mungkin. Ia juga pernah mendapat informasi bahwa bantuan yang diserahkan kepada kelompok tani pernah dijual oleh oknum kelompok tani.
Dalam hal perawatan, Siar tidak melarang para kelompok tani membuat iuran dalam setiap pemakaian dengan tujuan agar ada biaya perawatan.
” Dirjen PSP pada Kementerian Pertanian peduli dengan nasib petani di Madina. Saya harap alat alat ini dijaga dan dirawat. Ini milik kelompok tani, bukan milik perseorangan. Jangan nanti saya dengar ada oknum kelompok tani yang semaunya mempergunakan alat, itu tidak boleh,” tegasnya.
Sementara Mahmuddin Anas (42) Ketua Kelompok Tani (Poktan) Kekal Jaya Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah karena telah mewujudkan kebutuhan para petani yang sempat tertunda selama tiga tahun lamanya.
Hal ini dikatakannya saat usai menerima bantuan mesin pengolah tahan (Multivator) dari Dirjen Sarana Prasarana pada Kementerian Pertanian yang diserahkan secara langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Madina, Siar Nasution
” Proposal pengajuan bantuan mesin pengolah tanah ini sudah tiga tahun kami ajukan, dan baru ini terwujud. Memang kita berfikir dalam mengajukan segala hal kebutuhan dalam pertanian itu tidaklah mudah, harus melalui beberapa tahapan. Terima kasih pak Bupati dan Kadis Pertanian telah memperjuangkan aspirasi para petani,“ katanya di lokasi penyerahan.
Anas juga mengeluhkan saat ini para petani di Sigalapang Julu yang notabenennya bercocok tanam padi dan tanaman holtikultura kekurangan volume air. Mereka meminta perhatian pemerintah daerah dalam mencari solusi yang terbaik agar pertanian masyarakat lancar.
” Kendala dalam pertanian kita saat ini masalah di volume air yang begitu rendah. Air merupakan keperluan utama agar tumbuhan yang kita tanam bisa tumbuh subur. Mudah-mudahan untuk selanjutnya kembali diperhatikan, “ jelasnya.
Anas pun melihat jalan ke lokasi pertanian di Sigalapang Julu saat ini tahap pembangunan. Mereka bersyukur pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian peduli akan nasib mereka. (Suaib)