Madinapos.com – Panyabungan.
Martarutung atau isitilah lainnya yang artinya pergi makan durian di kebunnya langsung menjadi tradisi rutin sebagian masyarakat pencinta durian saat musim durian tiba khususnya di Kabupaten Mandailing Natal Prov. Sumatera Utara, saat ini memang sedang musimnya.
Warga Kecanatan Panyabungan mengetahui buah durian di Desa Sopo Batu mulai jatuh, sehingga desa yang hanya berjarak 5 Km dari ibukota kabupaten, menjadi salah satu tujuan para pelancong yang ingin menikmati rasa Tarutung (Durian) khas desa tersebut yang rasanya tidak kalah dari desa lainnya.
Sahyudi yang datang bersama lima rekannya ke Desa.Sopo Batu menjelaskan rasa buah durian lokal dari desa ini tidak kalah dengan daerah penghasil durian lainnya seperti Kecamatan Tambangan,” durian sini bentuknya sedikit kecil, tapi jangan tanya rasanya, uenak tak tanggung”, sebutnya sambil menunjukkan durian nya, Sabtu (1/10)
” Memang dari dulu setiap masuk musimnya kami berramai – ramai datang untuk bisa langsung makan dibawah pokok durian rasanya mantap tak tanggung, harga buahnya sesuai dengan isi kantong kita,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut ASN di salah satu Sekolah Dasar (SD) ini mengungkapkan sebenarnya mereka bisa lebih sering datang kesini, karena selain ingin menikmati rasa buah duriannya yang mantap. Apalagi, lanjutnya desa terpencil inipun menawarkan udara yang sangat sejuk, dengan banyak ditemui pemandangan yang indah dan masih alami dengan sungai yang jernih serta lubuk larangan yang selalu dilestarikan warga setempat.
” Disini juga banyak kita dapati pemandangan yang indah dan masih alami dan bisa kita abadikan berswafoto, juga dengan arus airnya yang dingin dan jernih untuk mandi – mandi tepat berada dipinggir desa tersebut,” tutupnya
Terpisah, insaruddin Sekretaris Desa Sopo Batu berujar saat ini memang durian sedang jatuh,” banyak orang datang martarutung, disini harga masih murah, selain makan ditempat biasanya juga bawa oleh – oleh untuk kerabatnya”, sebutnya.
“Ya, aksesnya kemari hanya naik sepeda motor, namun pengunjung tetap ramai”, tutupnya.
Sementara Habibuddin salah satu petani durian mengatakan, untuk memasarkan hasil panennya, ia mengaku kesulitan akibat akses jalan yang sulit dilalui ketika hendak membawa ke pasar yang berada di ibokota kabupaten.
” Semoga Pemerintah Kabupaten memperhatikan kondisi kami di desa terpencil ini, karena dari informasi yang saya dapat dari pihak pemerintahan desa, katanya tahun depan jalan Kami ini akan diaspal dan juga listrik akan dipasang, kalau yang saya dengar itu nanti benar, saya yakin ekonomi kami akan maju,” pungkasnya. (Suaib)