Madinapos.com – Panyabungan
Kepala.Desa.Sibanggo Julu Awaluddun mengatakan sangat tidak mungkin warganya mengada – ada menjadi korban H2S, apalagi untuk mendapatkan sesuatu dari PT. SMGP selaku pengelola WKP Geothermal dilokasi yang hanya berjarak kurang lebih 300 meter dari lokasi desanya.
“Sejak zaman nenek moyang kami, tidak pernah ada uap bau menyengat yang timbul disitu dan menyebabkan warga pingsan dan bahkan meninggal dunia”, ungkapnya di Aula Rapat Terbuka Kantor Bupati Madina menyikapi Kejadian Jum’at (16/9) malam lalu.
Kades juga kembali meminta kepada pihak PT. SMGP agar tidak mengkaburkan fakta seolah semua peristiwa tersebut hanya main – main saja,”setiap ada kejadian seperti itu, selalu pas saat perusahaan beraktivitas, mau pemboran lah, buka sumur lah atau aktivitas lainnya”, paparnya.
“Jadi itu murni, bukan rekayasa dan jangan ada upaya pengkaburan fakta karena setiap kali ada kejadian seperti kejadian sebelumnya, warga saya harus dilarikan kerumah sakit”, ungkap Kades menepis isu warga Sibanggor Julu merekaya dampak H2S.
Peristiwa terakhir menyebabkan 8 warga Desa Sibanggor Julu terpaksa dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS. Permata Madina dengan gejala sesak nafas, lemas dan muntah tersebut. Namun dibantah oleh Pihak Management PT. SMGP dengan mengatakan tidak ada kebocoran gas H2S di hari tersebut.
Wakil Direktur PT. SMGP Ali Sahid berujar ia sudah puluhan tahun beraktivitas dan buka sumur di perusahan Panas Bumi seluruh Indonesia, bahkan sudah puluhan sumur ia buka dalam satu tahun, tapi tidak pernah ada kejadian seperti yang selalu terjadi antara perusahan dan warga Desa Sibanggor Julu.
Hadir dalam pertemuan tersebut seperti Bupati HM Ja’far Sukhairi Nasution, Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis, Kapolres, Dandim, Kejari, Jajaran Asisten, Pimpinan OPD, Pihak SMGP, Camat PSM, Kepala desa serta beberapa perwakilan masyarakat, Ketua PWI Madina, Organisasi kepemudaan dan tamu undangan lainnya.(Suaib)