Madinapos.com – Padang Lawas.
Petani pekebun Sawit di Kabupaten Padang Lawas akhirnya bisa bernapas lega setelah kran eksport CPO dibuka kembali oleh Pemerintah RI. Artinya, Pabrik Kelapa Sawit akan beroperasi kembali dan TBS petani akan dibeli dengan harga berangsur naik kembali.
Hal itu diungkapkan H. Bgd Parluhutan Hasibuan yang akrap disapa (H..Luhut ) dan Solehuddin Sikumbang adalah petani Kelapa Sawit warga Kelurahan Pasar Sibuhuan, Kecamatan Barumun, usai mendengarkan pidato President RI Ir. Joko Widodo melalui canel youtube miliknya, Jumat (20/5) sore.
Ia juga mencoba merevieu kembali kisah turunnya harga TBS yang pada kahirnya membuat petani resah,” harga tak menentu setelah adanya kebijakan pemerintah larangan eskspor Crude Palm Oil (CPO) keluar negeri sejak 28 april yang lalu, akibatnya PKS berhenti mengolah TBS, dan toke pengumpul berhenti membeli”, ungkapnya
Ditambahkannya, petani sawit menyambut baik atas kebijakan ini, sebab di Kabupaten Padang Lawas ini mayoritas adalah petani pekebun kelapa sawit, tentunya segala sesuatunya perekonomian kita sangat tergantung pada harga dan hasil dari kebun tersebut.
“Namun setelah adanya pengumuman Presiden yang kita saksikan di layar televisi akan mencabut larangan ekspor CPO, tentu kuat harapan kita harga TBS akan naik dan normal kembali, sebab, apabila harga tak normal, kita akan kewalahan didalam menghadapi harga pupuk yang meroket tanpa ada turunnya walaupun harga sawit kita turun tak ketulungan ‘, papar Luhut.
“Satu lagi”, paparnya ke awak media ini menceritakan terkait harga pupuk yang turut meroket.
“Kita mintalah aparat pemerintah kita didaerah melakukan kontrol harga pupuk, petani palawija kita menjerit loh, mungkin ini juga karena ada mafianya seperti minyak goreng itu, semogalah juga turut diawasi pemerintah”, tutupnya mengakhiri diskusi dengan awak media ini.(**)
Penulis : A salam srg.
Keterangan foto.
1.H. Bgd Parluhutan hasibuan dan Solehuddin sikumbang saat mendengarkan Pengumuman Presiden RI.