Madinapos.com – Panyabungan.
Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal Komisi II, Muharuddin Umpan mengatakan sesungguhnya pemerintah daerah tidak anti investasi, namun melihat banyaknya pengaduan masyarakat terkait persoalan sengketa tanah dengan Perusahaan Perkebunan PTPN4, seolah perusahaan ini muncul menjadi momok menakutkan dan kerab memicu konflik pertanahan dengan masyarakat di wilayahnya.
Hal ini disampaikannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Senin (28/3) antara Perusahaan Perkebunan PTPN4 dengan masyarakat dari wilayah Kecamatan Batahan dan wawancara khusus setelahnya dengan media ini.
” Banyak permasalahan yang telah kita (DPRD Madina.red) terima yang merupakan keluhan masyarakat, mulai dari masalah tudingan rampas tanah, luas lahan, masalah pekerja, masalah koperasi plasma hingga tudingan tumpang tindih lahan, yang akhirnya selalu memicu keributan dengan masyarakat sekitarnya”, ungkapnya,.
Jadi, lanjut Muharuddin Umpan perusahaan perkebunan yang berusaha di Kabupaten Mandailing Natal juga harus memiliki Izin Usaha Perkebunan, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, selain legalitas hak atas tanah yang dikuasai bersih dari sengketa, legalitas izin usaha juga jelas,” sehingga memberi kontribusi baik bagi daerah dan minim konflik pertanahan”, sebutnya.
” Maka melalui RDP ini kami meminta kepada Management PTPN4 untuk menghindari konflik dengan masyarakat di wilayah berinvestasi, kami minta harus membangun hubungan yang harmonis dan jika ada masalah harus segera diselesaikan dengan win – win solution, jangan justru jadi momok menakutkan yang memicu konflik kekerasan”, tambahnya.
Ia juga menyebutkan atas persoalan PTPN4 ini dengan masyarakat, diminta pemerintah daerah segera membentuk tim investigasi dan memberikan rekomendasi sesuai kewenangan yang diberikan dan tetap berpihak atas kepentingan masyarakat.
Kegiatan RDP di ruang Aula Paripurna DPRD Madina, Senin (28/3) siang tersebut dihadiri Ketua DPRD Madina Erwin Lubis, Wakil Ketua Erwin E. Nasution, Muharuddin Umpan, Zainuddin Nasution, Sobir Lubis, Dody Tanjung, Sariful Sarling Lubis, Khoirul Nasution, Kepala BPN Madina, Kadis Pertanahan Pemkab Madina, Kabid SDM PTPN4, Manager Kebun Timur dan Kebun Balap serta masyarakat. (Red)