Madinapos-Siabu: Manaon Nasution lahir di desa pintu Padang jae 1927 gugur di Aceh 1955 kontak senjata dengan pembrontak, beliau di makamkan di desa sinonoan Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal
Dari berbagai sumber yang di kutip Madinapos, Beliau adalah anak dari Sutan Badulloh yang juga pejuang kemerdekan pada saat pertempuaran benteng huraba.
Perjuangan Sutan Badulloh dimasa pertempuran benteng huraba tahun 1949 tepatnya tanggal 5 mei yang di pimpin Alam Komisaris Maskadiran, pada masa itu 27 pejuang gugur 16 dari angkatan darat dan 11 polisi.
Sebelum pertempuran meletus, sesuai sejarahnya, masyarakat Tapanuli Selatan pada masa itu dihimbau untuk membantu perjuangan segala bentuk, dana tenaga dan lainnya.
Disejarahkan, Peran Sutan Bulloh sangat besar dalam hal mengumpulkan dana untuk biaya perjuangan, beliau berjalan dari desa ke desa di Kecamatan Siabu menjumpai kepala desa dan tokoh tokoh untuk bergerak membantu perjuangan sekaligus mengumpulkan dana untuk logistik pejuang.
Sejarah ini diperkuat dengan keterangan Fatima sari (69) warga Desa Sinonoan yang merupakan keponakan dari almarhum Manaon Nasution.
Fatimah mengisahkan, bahwa tulangnya Manaon Nasution meninggal di Aceh kontak senjata dengan pemberontak pada masa itu Fatimah masih usia belia. Fatimah mrngingat ada 20 iring iringan mobil angkatan darat ikut mengantar jenazah beliau saat wafat.
Menanggapi kurangnya perhatian Pemerintah terhadap makam yang di anggap masyarakat Pahlawan dari Desa mereka, Paisal Nasution ketua BPD terpilih Desa Sinonoan merasa prihatin atas kondisi makam pahlawan kemerdekaan tersebut,
” sama sekali tidak ada kepedulian pemerintah terhadap makam ini, sangat miris makam tak terurus,diselimuti semak belukar” papar Paisal
Mewakili masyarakat, Paisal Nasution berharap penuh agar Pemerintah memperhatikan kondiai makam tersebut sebagaimana ucapan presiden pertama bangsa besar ialah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.
Reporter : Adanan Saleh Batubara