Madinapos.com – Panyabungan.
Riki Wijayadi, Owner LOPO Mandheling Coffe berkeyakinan pasca serangan Pandemi Covid 19, pertumbuhan perekonomian di Mandailing Natal akan kembali bangkit. Geliat itu mulai terasa 2-3 bulan dipenghujung Tahun 2021 ini, salah satunya bangkitnya kembali sektor UMKM seperti keberadaan kedai atau kafe yang akan menampung komoditas kopi dari petani sehingga diyakini menjadi salah satu menompang pertumbuhan ekonomi daerah.
Aktivitas perekonomian masyarakat juga terlihat meningkat setelah optimalisasi pemberian vaksin dan penurunan angka positif Covid khususnya Mandailing Natal.
“Data kami mencatatkan tiga kedai LOPO Mandheling Coffee yang ada di Panyabungan (LOPO Mandheling Pidoli, Galon dan Pasar Lama. red) terjadi peningkatan pengunjung dan peningkatan penjualan kopi bubuk setelah Mandailing Natal berstatus PPKM Lv2”, paparnya kepada media ini di Panyabungan, Rabu (3/11/21)
Tentunya peningkatan pengunjung kedai kami tambah Riki, dan penjualan kopi bubuk ke luar daerah memberi dampak pada bertambahnya pembelian gabah ke petani mitra dan peningkatan produktivitas di Rumah Roasting LOPO di Jalan Kenanga, Aek Galoga Payabungan.
” Saat ini harga kopi Mandailing berangsur naik ke level normal, harga gabah kopi yang kami beli termasuk yang paling tinggi pada umumnya”, paparnya.
Ia juga mengatakan sangat berterimakasih kepada mitra petani kopi kami yang ada di Desa Pagar Gunung, Sopotinjak, Ulu Pungkut dan Pagur,” pada dasarnya 60 % kualitas kopi itu dari penanganan petani kepada kebun kopinya,” jadi, kami berkomitmen untuk menjaga harga agar mitra petani kami tetap konsisten manjaga kualitas kopi dari hulu atau kebun”, sebut Riki Wijayadi.
Ajak Milenial Bisnis UMKM
Disamping itu, Ia juga mengajak generasi milenial untuk tidak ragu terjuni dunia bisnis khususnya UMKM seperti kafe, dan LOPO telah bekerjasama dengan salah seorang generasi milenial di Madina Abdillah Faqih Nasution untuk membuka kedai LOPO baru.
“Kini Abdillah Faqih Nasution yang masih seorang Mahasiswa tapi sudah memiliki pemikiran seorang pengusaha muda, ia adalah salah satu satu bisnis owner Cabang LOPO Mandheling Coffee di Pasar Lama Panyabungan”, ungkapnya.
Dengan dibukanya LOPO Baru ungkap Riki, penyerapan pembelian kopi kepada petani tentunya meningkat seiring bertambahnya mitra petani yang terus menjaga kualitas biji kopi pilihan. Dengan adanya itu, LOPO banyak membawa perputaran uang dari kedai dan kafe ke desa-desa penghasil kopi Mandailing.
“Jadi kita harus yakin dan teguh pada misi itu agar kopi Mandailing menjadi emas hijau di atas tanah bumi Mandailing yang kita cintai ini”, tutupnya.(**R)
Fhoto : Koleksi Pribadi, Acara Penghargaan Kepada Petani Kopi Sebelum Pandemi.
Editor : Redaksi, Alq