Madinapos.com – Padangsidimpuan.
Usaha tenun songket motif tradisional Singengu Textile yang terletak di Desa Aek Bayur Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Penghasil karya tenun bernuansa etnik Tapanuli Selatan yang pernah dibanggakan, dipamerkan dan dikunjungi banyak pihak, namun saat ini terancam gulung tikar. Pengelola mengatakan mereka sangat membutuhkam dukungan pemerintah untuk dapat bangkit kembali pasca pandemi ini.
Marsinah, sang pengelola Singengu Textile mengatakan mereka sudah lama tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat, sementara permintaan pasar juga jauh menurun, peralatan banyak yang rusak dan tidak terpakai,”terakhir tahun 2015 kami dapat bantuan dari Kementerian Perindustian (RI) berupa mesin ATBM 10 buah dan mesin jahit 8 buah, itupun saat ini tidak bisa di operasikan lagi, karena rusak”, katanya kepada media ini yang mengunjungi lokasi ini, Rabu (5/8) lalu.
“Dulu itu pekerja kami ada 5 hingga 10 kaum perempuan dan sangat bergantung permintaan, namun kondisinya terus menurun dan hanya saya yang mencoba bertahan, apalagi kondisi pandemi ini membuat kehidupan usaha ini semakin terjepit”, paparnya dengan nada sedih.
Ia juga mengatakan sudah berusaha menghubungi pihak instansi terkait untuk mendapatkan dukungan, baik itu permodalan hingga pembaharuan peralatan yang saat ini mengalami kerusakan,” saya tidak malu menyampaikan bahwa saya pernah mendatangi Dinas Perdangangan Kota Padangsidimpuan beberapa bulan yang lalu terkait masalah perkembangan usaha Batik SinGenGu yang tidak berproduksi, namun belum ada jawaban pasti”, paparnya
Ia juga mengaku kesulitan mempertahan usaha ini sejak ditinggal alm. suaminya yang semula mengelola usaha ini,”terus terang kami sangat membutuhkan dukungan pemerintah saat ini, karena dimasa pandemi ini kami sudah tidak berproduksi lagi”, ungkap wanita dengan 3 orang anak ini mengakhiri. (Sayuti Pulungan)