Madinapos.com – Tabuyung.
Melamang, atau memasak lemang merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat di Desa Tabuyung Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Penganan enak yang juga banyak dibuat oleh masyarakat di berbagai daerah ini terbuat dari beras ketan atau sipulut, santan yang dimasak dengan bambu muda yang didalamnya dialasi daun pisang. Bayangkan saja bagaimana harumnya jika telah matang dan dikeluarkan dari batangan bambu setelah matang.
Seperti penuturan Pak Samaan, salah seorang warga Desa Tabuyung yang ditemui awak media saat memasak lemang menuturkan, memakan lemang selepas sholat Id merupakan tradisi keluarga mereka secara turun temurun. Ia juga mengatakan enak disantap dengan durian,” lamang dimakan usai sholat Id Adha bersama keluarga yang juga biasanya berkumpul”, ungkap pria berusia kira-kira 63 tahun ini.
“Maken lamang jo durien, apolai lamangnyo ditanak agak balamak dan dimaken angek angek, luar biaso lamaknyo”, ungkap pria ini dengan logat pesisirnya yang begitu kental sambil memutar bambu yang dibakar berdiri dengan api yang menyala.
Lebih lanjut Samaan menyampaikan bahwa hampir setiap tahun keluarganya tidak ketinggalan memasak lemang,” lemang ini merupakan tradisi di masyarakat kami menjelang Hari Raya Idul Adha seperti besok, kita semua biasa saling berkunjung dan berbagi penganan lemang ini untuk dicicipi bersama keluarga”, tutupnya. (Sapril)