Madinapos.Panyabungan: sekitar 87 milyard dana APBN tahun ini, kembali dialokasikan untuk lanjutan pembangunan Bandar Udara Bukit Malintang yang berada di Kabupaten Mandailing Natal. sebagai mana diketahui, progres pembangunan Bandar Udara saat ini sudah tahap pematangan lahan.
Dalam rapat kordinasi Bupati Mandailing Natal dengan staf terkait di Pemerintah Kabupaten, kehadiran Bandara Bukit Malintang telah lama dinanti oleh masyarakat Mandailing Natal (Madina). Sebelumnya, masyarakat Madina, dalam mobilitas sehari-harinya mengandalkan akses darat yang memakan waktu berjam-jam..Contohnya saja, jarak tempuh dari Madina ke Padang memakan waktu 7 jam, sementara Madina ke Medan memakan waktu 11 hingga 12 Jam.
Dalam pembangunan bandara, ditargetkan panjang runway bisa mencapai 1.600 meter dan terminal penumpang kapasitas 500.000 oenumpang dalam setahun. Bandara Bukit Malintang diproyeksikan menjadi infrastruktur penting yang akan berdampak langsung pada perekonomian serta membuka potensi-potensi besar yang dimiliki. Di antaranya pertambangan, serta berbagai macam tanaman pertanian tumbuh dengan subur di Kabupaten Mandailing Natal.
Seperti diketahui, salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mandailing Natal adalah perkebunan. Tanaman perkebunan yang paling dominan di daerah ini adalah kelapa sawit, tanaman karet serta kakao.Selain komoditi perkebunan tesebut, Kabupaten Madina juga memiliki potensi dalam pengembangan tanaman kopi, kulit manis, kelapa, kemiri, aren dan cengkeh. “Dengan dibangunnya Bandara Bukit Malintang, investor pasti akan tertarik untuk berinvestasi, dan dampak panjangnya perekonomian Madina akan semakin maju,” ujar Bupati Drs.Dahlan Hasan Nasution dalam rapat tersebut.
Dalam pemaparannya, proses pembangunan Bandara Bukit Malintang sudah memenuhi syarat adiministrasi secara keseluruhan.
Bandara Bukit Malintang ini diproyeksikan untuk menjadi bandara internasional, menjadi bandara kebanggaan masyarakat Madina dan membantu mobillitas perekonomian. ( red.nap)