Madinapos.com – Panyabungan.
Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution Hadiri undangan acara sosialisasi pemberdayaan pengusaha lokal yang dilaksanakan oleh PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Madina yang berlangsung di Bagas Godang, Desa Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Selasa (6/4/2021)
Pidato Bupati Madina di acara tersebut menyampaikan menjaga iklim usaha memerlukan sinergitas semua pihak dalam rangka memajukan perekonomian daerah,“Inilah waktunya untuk bekerjasama, saling menjaga diri, saling membesarkan, membuat iklim usaha yang kondusif. Selagi ada pengusaha dan kebutuhan barang yang diperlukan yang dapat dipasok dari dalam, tidaklah perlu didatangkan dari luar, mari kita bersama membangun Mandailing Natal dan kebersamaan yang mulai terjalin ini janganlah dirusak”, kata Dahlan.
Sosialisasi pemberdayaan pengusaha lokal tersebut bertujuan sebagai wujud pemenuhan permintaan masyarakat agar SMGP lebih terbuka dan merupakan inisiatif pembenahan internal perusahaan
Hadir dalam sosialisasi itu Sub Koordinator Keteknikan Panasbumi Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM RI, Ibnu Riyanto ST MSI. Kemudian, Bupati Madina Drs Dahlan Hasan Nasution beserta pimpinan organisasi perangkat daerah Pemerintah Kabupaten Madina seperti Dinas Perdagangan, Dinas Sosial, Dinas Komunikasi Informatika, Camat Puncak Sorik Marapi, Camat Lembah Sorik Marapi, dan turut hadir anggota DPRD Madina, Sobir Lubis SH, serta Direktur Utama PT SMGP, Riza Pasikki.
Ketua KADIN Kabupaten Madina, Bahran Saleh Daulay dalam sambutannya mengapresiasi sosialisasi yang diadakan karena dapat mendekatkan masyarakat dengan SMGP dan hal ini menjadi awal jalinan yang baik khususnya bagi pengusaha-pengusaha lokal dengan SMGP.
“Ini merupakan momentum bagi kami juga untuk mempersiapkan diri meraih peluang-peluang kerjasama yang ada dengan SMGP, dan KADIN akan membantu mencari solusi bagi pengusaha-pengusaha anggota KADIN agar dapat bersinergi sekiranya ada ketentuan EBTKE yang perlu dilengkapi,” sebut Bahran
Sementara Ibnu Riyanto, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM mengatakan momentum pemberdayaan pengusaha lokal akan mengubah citra SMGP yang dulu eksklusif menjadi lebih terbuka dan menjadi pintu masuk terhadap pemangku kepentingan untuk berperan aktif membangun PLTP ini.
“Sosialisasi pertama ini diadakan khusus untuk pebisnis lokal supaya mengerti bagaimana menjadi rekanan yang mempunyai kualifikasi, terutama kaitannya dengan keselamatan kerja karena SMGP tergolong usaha yang memiliki resiko yang sangat tinggi. Dan untuk SMGP, hal ini merupakan kesempatan untuk berperan lebih membina dan memberdayakan perusahaan lokal supaya lebih berkembang dan dapat bersaing bahkan sampai keluar provinsi lain,” kata Ibnu.
Direktur Utama PT SMGP, Riza Pasikki berharap acara sosialisasi pemberdayaan pengusaha lokal dapat menjadi momentum dimulainya babak baru SMGP membuka diri dan berperan lebih aktif terhadap masyarakat sekitar dan bersama membangun Mandailing Natal.
“Tentunya ini baru awalnya saja, dan akan ditindaklanjuti dengan acara serupa,” ungkap Riza Pasikki
Dalam sosialisasi ini EBTKE memberikan penjelasan bagaimana syarat-syarat menjadi rekanan perusahaan industri geothermal dan prosedur yang harus diikuti, dilanjutkan dengan penjelasan SMGP mengenai proyek panas bumi termasuk pengeboran, sub-surface, konstruksi dan K3, lalu Pengadaan Kebutuhan Usaha termasuk rantai pasokan, tenaga kerja, keuangan dan hukum. Sesi tanya jawab pun dilakukan untuk mendengar dan menampung aspirasi pengusaha lokal sebagai awal sinergi. (Suaib)