Madinapos.com – Panyabungan.
Rapat permusyawaratan masyarakat desa terkait Laporan Pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Darussalam Jumat (24/7) lalu berlangsung dalam suasana tensi tinggi, sejumlah warga bersuara keras meminta pertanggungjawaban terkait Pendanaan Program Penggemukan Sapi hingga Dana Simpan Pinjam yang dikelola unit usaha desa tersebut.
Rapat Musyawarah Desa Darussalam ini sendiri dihadiri oleh Camat Panyabungan Idris Batubara, Babinsa, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Ketua Bumdes, warga desa dan jurnalis media ini disalah satu Ruang Kelas SD Darussalam Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Prov Sumatera Utara.
Rapat tersebut terlihat semakin memanas karena sebagian warga pada dasarnya ingin menuntut transparansi dalam pengelolaan Bumdes, namun mungkin karena merasa tertekan dan tidak tahan dengan pertanyaan bertubi-tubi warga yang disampaikan dalam forum musyawarah tersebut hingga berakhir dalam suasana ricuh, tiba-tiba saja Kades Darusslam Lahuddin Nasution menyampaikan kalimat “Martenju Ita Jolo” kira-kira artinya “Adu Jotos Kita Dulu” yang ditujukan kepada salah seorang warga bernama Aminsyah.
Melihat situasi itu, jurnalis media ini bersama Anggota Babinsa dan Camat Panyabungan Idris Batubara turut melerai dan meminta warga untuk tetap tenang. Media ini bersama tokoh lainnya mencoba menasehati Kepala Desa untuk tidak emosinal menanggapi pertanyaan masyarakat,” pak kades harus sabar menanggapi hal ini, masak warganya sendiri diajak berkelahi”, ungkapku mendinginkan suasana.
Berdasarkan pengamatan media ini, pada dasarnya yang disampaikan warga masih tergolong wajar hanya persoalan tertib administrasi terkait dana simpan pinjam sekitar 60 jutaan kepada nasabah desa yang belum lunas dikembalikan. Kemudian terkait program penggemukan sapi yang diminta warga untuk dijelaskan hasil dan perkembangannya hingga besaran biaya penggunaan dana desa untuk program tersebut. (Syahren)