Menu

Mode Gelap

Sumatera Utara

Gubernur Tidak Pernah Berencana Lakukan Pemusnahan Massal


					Gubernur Tidak Pernah Berencana Lakukan Pemusnahan Massal Perbesar

Madinapos.com – Sumatera Utara.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tidak pernah berencana melakukan pemusnahan massal ternak babi di Sumut, setelah virus African Swine Fever (ASF) mewabah. Hal ini diutarakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap di kantornya Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (17/1).

Sebelumya dalam beberapa hari terakhir muncul gerakan #savebabi di media sosial yang menuduh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memiliki rencana untuk melakukan pemusnahan massal (stamping out) babi. Hal ini dibantah keras oleh Azhar Harahap saat diwawancara di kantornya dan stamping out juga bertentangan dengan peraturan yang ada di Indonesia. Stamping out boleh dilakukan bila hewan ternak terjangkit penyakit zoonosis, sedangkan ASF tidak tergolong zoonosis.

“Tidak ada pernyataan  Gubernur Sumut berencana melakukan pemusnahan babi atau stamping out, itu hanya omongan orang tidak bertanggung jawab dan membuat masyarakat Sumut resah. Di Indonesia stamping out sendiri bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 95 Tahun 2012, kecuali hewan yang terjangkit penyakit zoonosis (berbahaya bagi manusia), itu harus segera diputus penyebaran virusnya,” tegas Azhar.

Sampai saat ini menurut keterangan Azhar Harahap tercatat babi yang mati baru mencapai sekitar 39 ribu ekor dari populasi 1.229.741 ekor. Menurutnya, Pemprov Sumut cukup berhasil menekan laju penyebarab virus ASF setelah terdeteksi ada babi yang terinfeksi pada bulan September. “Populasi babi di Sumut sekitar 1.229.741 ekor dan sampai saat ini dari hitungan saya ada sekitar 302 ekor yang mati per hari, padahal di awal munculnya virus ini kematian babi sekitar 1.000 ekor per hari,” kata Azhar.

Tindakan selanjutnya

Saat ini Pemprov Sumut sedang mempertimbangkan tindakan selanjutnya dalam menangani wabah ASF. Pertama mempertimbangkan memberikan hewan ternak lain kepada peternak babi yang terdampak ASF. Hewan ternak yang diberikan seperti sapi, kambing, ayam bahkan ikan, dana bantuan ini berasal dari APBN/APBD Provinsi dan Daerah.

“Kita dengan pusat sudah mempertimbangkan memberikan bantuan hewan ternak lain kepada peternak babi yang terdampak virus ASF, apakah itu nanti kambing, sapi, kerbau, ayam atau mungkin ikan. Dananya sendiri sesuai dengan surat edaran Menteri Pertanian dari APBN dan APBD Provinsi dan kabupaten/kota. Kita tidak bisa memberikan babi lagi sampai Sumut bersih dari ASF,” kata Azhar.

Pemprov Sumut juga akan mengeluarkan SKKH untuk babi-babi yang dipastikan tidak terinfeksi ASF agar usaha peternakan babi tetap berjalan. Menurut Azhar, dengan berhentinya lalu-lintas babi di Sumut mempengaruhi perekonomian masyarakat karena tidak sedikit masyarakat yang berpenghasilan dari ternak babi.

“Kita juga akan menerbitkan SKKH untuk babi-babi yang dipastikan tidak terinfeksi ASF. Pak Gubernur merasa iba kepada masyarakat yang banyak menggantungkan hidupnya dari ternak babi dan nyatanya masih sangat banyak babi yang tidak terjangkit virus ASF di sini,” kata Azhar.

Selain itu, Pemprov Sumut juga sudah menyiapkan tempat untuk restock bibit babi yaitu Nias. Nias dipilih karena sampai sekarang Nias masih steril dari virus ASF. Pemprov Sumut juga saat ini sedang memperketat pengawasan di Nias agar daerah ini tidak terjangkit ASF. “Kita juga sudah memikirkan restock babi di Sumut, kita pilih Nias karena daerah ini belum terinfeksi ASF. Nias juga sudah terbukti tempat yang tepat untuk pengembangbiakan babi karena hampir setengah populasi babi ada di sana. Jadi, sekarang kita ketat mengawasi Nias, jangan sampai daerah ini terjangkit virus ASF,” tegas Azhar.(**)

Sumber : Humas.sumutprov.go.id
Editor : alq

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Sejumlah OPD Pemkab Madina Gelar Ranperda RTRW 2025-2045 di Dinas PUPR Provsu

23 Desember 2024 - 20:49

DPPKB Madina Dapat Anugerah Penghargaan dari BKKBN Sumut, Wabup Atika : Bukti Kerja Nyata

23 Desember 2024 - 20:17

Kejati Sumut Amankan Oknum Jaksa Gadungan Ingin Peras Pengusaha

5 Desember 2024 - 08:08

Tewas Saat Perbaiki Pipa, Jasad Mukhsin Setelah 3 Jam Baru Bisa Dievaluasi

21 Oktober 2024 - 10:34

Cawabup Atika Pulang Kampung Sambil Santuni Anak Anak Yatim di Kotanopan

16 Oktober 2024 - 20:07

Atika Ajak PDP Muhammadiyah Bersama Pemerintah Membangun Madina

16 Oktober 2024 - 12:19

Trending di Berita Daerah