Madinapos. com – Panyabungan.
Dalam satu kesempatan saat Madina Pos bertemu H. Ahmad Husein Nasution, Pengusaha yang cukup dikenal dengan nama Sein SBN dari Kabupaten Mandailing Natal Prov. Sumatera Utara di Kota Panyabungan awal Desember 2019, Kamis (28/11) sore. Beliau memaparkan bahwa salah satu tolak ukur telah terlaksananya reformasi birokrasi di Kabupaten Mandailing Natal dengan melihat sektor dan kualitas pelayanan publik.
” Pelayanan publik yang baik akan menciptakan kesejahteraan disuatu daerah, sebab itu pemerintah Kabupaten Mandailing Natal harus terus memacu pelayanannya dalam berbagai bidang, baik itu disektor pendidikan, kesehatan, adminduk , perizinan dan sektor lainnya yang berpihak kepada kepentingan kesejahteraan masyarakat seperti sektor Kesra pemberdayaan UKM”, paparnya.
Sein SBN memaparkan bahwa salah satu persoalan mendasar didaerah adalah sektor pelayanan publik ini di karenakan terlalu menggenjot percepatan pembangunan infrastruktur namun sebaliknya terkesan menepis sektor pelayanan publik, ” yang dibutuhkan masyarakat itu seperti pelayanan kesehatan yang prima disetiap Puskesmas atau Rumah Sakit Umum Daerah, jangan lagi ada kirim pasien keluar kota, kasihan kita kan masih dimungkinkan untuk mendatangkan dokter spesialis ahli dengan pola subsidi pemerintah daerah, dulu itu dilakukan juga dan kok bisa”, ungkap Mantan Anggota DPRD Madina Era Amru Daulay ini.
“Saya juga miris mendengar masih ada anak usia sekolah di Mandailing Natal namun dikarenakan jauhnya lokasi sekolahnya akhirnya mereka memilih tidak bersekolah dan buta hurup, mereka itu masa depan bangsa, anak-anak yang tidak bersekolah jangan disepelekan, kita belum tahu nasib mereka kelak, jadi saya berharap sektor pelayanan publik itu adalah yang utama karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat”, tegas Sein SBN, Bacalon Bupati Madina 2020 ini.
Ketika ditanya, jika diamanahkan memimpin Kabupaten Madina kelak, apa strategi dalam meningkatkan sektor pelayanan publik ini,” saya tentunya berharap sektor pelayanan publik yang ramah dan cepat, mudah, terjangkau dan berkualitas dengan manfaatkan teknologi digitalisasi maka pelayanan yang mudah akan terwujud, jadi untuk membuat KTP proses daftarnya cukup download aplikasi yang akan kita buatkan melalui pakai HP Android dan kita hanya nunggu kapan dipanggil untuk photo dan cetak, jadi tak antri lagi”, katanya.
“Mengenai pengawasan, untuk. menghindari berbagai bentuk penyimpangan yang terjadi dalam hal pelayanan seperti penundaan berlarut, penyimpangan prosedur, tidak kompeten, penyalahgunaan wewenang, tidak memberikan pelayanan serta tindakan diskriminasi maka saya akan buka akses baik digital ataupun langsung untuk mengadu kepada pimpinan daerah, itu konsep saya”, kata pria yang murah senyum ini. (LTG/AQ)