Madinapos.com – Batahan.
Sebuah Jembatan yang di bangun dari Alokasi Dana Desa Tahun 2017 di Desa Kubangan Pandan Sari Kecamatan Batahan kondisinya cukup memprihatinkan, karena belum bisa dipergunakan seutuhnya sejak dibangun 2017 lalu namun telah mengalami kerusakan, patah dan akan ambruk. Kondisi ini sangat disayangkan warga dan disampaikan kepada media ini dan akhirnya disepakati untuk melakukan peninjauan bersama warga Desa Kubangan Pandan Sari ke lokasi.
Memang terlihat, bangunan jembatan ini belum selesai seutuhnya dilihat dari sisi timbunan yang jatuh sehingga sulit dilalui kendaraan roda 4 dan bahkan untuk roda 2 harus dibantu bilahan papan. Terlihat juga patah dari tangan-tangan yang menghubungkan dengan lantai dan pondasi jembatan, jika ini dibiarkan maka tidak lama lagi jembatan dengan cet warna kuning tua ini akan rubuh total.
Sebagaimana hasil konfirmasi media ini dengan Kepala Desa Kubangan Pandan Sari Senin (4/11/2019) sekitar Pukul 09.00 s/d 11.00. di Balai Desa dan sealigus dipakai menjadi Kantor Desa didapat penjelasan bahwa kerusakan tersebut semua itu disebabkan oleh kegiatan cuci parit yang dilakukan oleh Kebun Plasma Kubangan Tompek B, ” sampah yang dihayutkan oleh air sangkut serta menyumbat aliran parit, akhirnya air tersebut menggali Pondasi sehingga jembatan kami mau roboh”, kata Bapak Kepala Desa Kubangan Pandan Sari Maridon.
Namun, ketika di konfimasi kepada pihak Menejenen Kebun Plasma Tompek B dan Pengurus KUD Telaga Tujuh Selasa (4/11/ 2019) di kantornya menejer plasma melalui mandor I kebun plasma Tompek B Rusdi Rahmat, mengatakan setahu mereka tidak ada melakukan kegiatan cuci parit di lokasi plasma Tompek B, jika ada di plasma Tompek A tetapi alirannya ke sungai Langgune. ” sekarang kegitan cuci parit di lokasi leher inti C dan sekarang alat berat sudah berada di perbatasan lahan masyarakat”, ungkapnya.
Kemudia seperti yang disampaikan oleh mandor I tadi, media ini bersama perwakilan masyarakat melihat langsung ke lokasi dan tidak ada aliran air mengarah ke lokasi jembatan yang patah / ambruk tersebut.
Jamal Irsyad, salah seorang warga mengatakan setahu dirinya sejak di bangun ADD Tahun 2017 belum pernah satu mobil pun pernah lewat,
seandainya Jembatan ini pernah dilewati oleh mobil dan terjadi hal seprti ini mungkin saya tidak akan pernah mempersoalkanya, kalau tidak percaya tanyakan sama Bapak Heri Kurniawan ini “,ungkapnya.
Hal senada disampaikan Heri Kurniawan, yang mengakui benar apa yang dikatakan temannya tersebut, bahwa jangankan Mobil setahu Saya Becak pun Tidak pernah meleawati Jembatan ini,”saya hampir tiap hari berada di sekitar lokasi ini karena pekerjaan saya sebagai supir dan sekaligus pembeli buah Sawit”, kata Heri kurniawan.
Disambung Jamal,” Jauh sebelumnya kami sudah curiga bahwa jembatan ini akan tidak bertahan lama mengingat material yang di pakai tidak sesuai dengan RAB nya, seperti penggunanaan Batu Gunung Padahan di plang proyek jelas di tulis Pembangunan Jembatan dengan Batu Kali Plat Beton, perihal ini pernah di sampaikan oleh Masyarakat Desa Kubangan Pandan Sari melalui Surat kepada BPD dan kepada Pemerintahan desa setingkat diatasnya namun tidak di Tanggapi, akhirnya beginilah kejadianya miris memang”, tambah Jamal Irsyad menyudahi wawancara..(Topen)