Madinapos.com-Natal.
Terkait Aksi Treatrikal “Kisah Anak Pesisir Menolak Perkebunan Sawit Penghancur Mangrove” yang dipelopori IKAPERTA, merupakan gambaran kekecewaan hadirnya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dinilai kurang ramah lingkungan dengan menghancurkan kawasan mangrove di Desa Sikarakara Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. Kritikan dialamatkan kepada Perusahaan PT. TBS (Tri Bahtera Srikandi) yang merupakan bagian dari PT. Sago Nauli Group. Atas aksi itu Management Perusahaan menyanggah, dengan menyebut bukan kawasan mangrove namun APL.
Imam Santoso, SP, General Manager PT. TBS kepada Wartawan Media ini menyebutkan, bahwa pihak PT. TBS sangat menyayangkan seruan yang dikumandangkan oleh Ikaperta bersama sejumlah anggota organisasi lainnya di Kecamatan Natal, ” tudingan bahwa PT. TBS sebagai Perusahaan Perkebunan Sawit Perusak Mangrove, menurut kami hal itu sangat keliru dan hal itu penting untuk diklarifikasi”, katanya Kamis (8/8).
Kepada media ini Imam Santoso juga menyampaikan bahwa terkait isue pengrusakan mangrove, pihak pemerintah telah turun kelokasi untuk melakukan pengecekan, ” sudah dicek kembali oleh pihak terkait dan hasilnya berdasarkan Legalitas yang dimiliki PT. TBS atas areal Perkebunan Sawit di Desa Sikarakara Kecamatan Natal bukanlah Kawasan Mangrove akan tetapi Lahan tersebut adalah merupakan status APL (Areal Penggunaan Lain)”, lanjutnya.
Imam Santoso, SP, juga menyayangkan stateman Ikaperta yang menyebutkan tidak adanya kontribusi atas keberadaan dan kehadiran perusahaan di Bumi Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal ini, ” PT. TBS dan PT. SAGO NAULI Group cukup banyak berkontribusi bagi Perekonomian Masyarakat sekitar melalui pemberian bantuan dan dukungan untuk kepentingan Umum dan ikut berperan aktif dalam melakukan Pembangunan demi kemajuan daerah kita ini, “Jelas Imam
Kepada media ini Imam Santoso, SP menceritakan keberadaan perusahaan cukup bermanfaat kepada masyarakat sekitar, ” diantaranya kontribusi perusahaan untuk perbaikan jalan pasca bencana alam yang lalu, pembangunan jembatan, ruang kelas SDN 377 Trans Bandep Desa Patiluban Mudik dan yang lainnya termasuk rekruitmen tenaga kerja lokal”, tutupnya.
Sebelumnya pada Selasa (06/08) Ikaperta bersama dengan organisasi kepemudaan KPPN (Kesatuan Pemuda Pemudi Nata), KNPI, dan lain sebagainya melakukan aksi treatrikal dengan thema Kisah Anak Pesisir Menolak Perkebunan Sawit Penghancur Mangrove, dilapangan Merdeka Natal. Kegiatan yang cukup menyita perhatian publik ini dilakukan dengan pembubuhan tanda-tangan kepada setiap warga yang lewat. (R. 040)