Madinapos.com – Batahan.
Penerimaan Sisa Hasil Perkebunan ( SHP ) Plasma Kelapa Sawit KUD Sawit Murni Desa Sinunukan VI Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara Tiga Bulan terakhir di tahun 2019 mengalami penurunan, beberapa anggota mempertanyakan kondisi tersebut kepada pengurus dan didapat informasi penyebabnya, produksi TBS rendah karena sedang musim trek dan harga CPO yang sedang mengalami penurunan.
“Bulan Juni 2019 Kami hanya menerima Sisa Hasil Perkebunan ( SHP ) Rp.1.300.000.- dan sangat jauh berbeda apabila dipbandingkan dengan penerimaan SHP Tiga Bulan sebelumnya , sementara penerimaan SHP Bulan Mei dan April masing – masing Rp.2.100.000.- dan Rp.2.000.000.- terjadi penurunan yang tajam apabila di bandingkan Penerimaan Tiga Bulan terakhir 2019”, demikianlah disampaikan oleh salah seorang Petani Plasma Kelapa Sawit KUD Sawit Murni Desa Sinunukan VI Suharman kepada Wartawan Madina Pos pada Jumat (2/8/ 2019 ) di Batahan.
Perbedaan penerimaan SHP Anggota KUD Sawit Murni Desa Sinunukan 6 ini menimbulkan pertanyaan dari beberapa anggota diantaranya bapak Suharman Warga Desa Sari Kenanga Batahan yang juga Anggota KUD Sawit Murni Desa Sinunukan VI ,”heran kenapa SHP yang kami terima bulan ini hanya Rp.1.300.000.- padahal SHP bulan yang lewat Rp 2.100.000.- apa disebabkan oleh anjloknya harga buah kelapa sawit”, kata bapak Suharman Agak heran.
Bapak Suharman petani plasma Koperasi yang bermitra dengan PT.Sago Nauli Tinggal di desa sari kenanga Batahan menggarisbawahi anjloknya hasil TBS , sangat jauh berbeda hampir 50% penurunan hasil tandan buah segar jika kita bandingkan bulan yang lewat,” mungkin ini penyebab utamanya, ini menurut saya tetapi lebih jelasnya tentu harus ada pernyataan dari pengurus”, kata Bapak Suharman.
Ketika Madina Pos menkonfirmasi perihal penurunan penerimaan SHP bagi petani peserta plasma KUD Sawit Murni yang bermitra dengan PT.Sago Nauli kepada salah seorang Pengurus KUD Sawit Murni Desa Sinunukan VI Bapak Dedek menjelaskan, bahwa benar terjadi penurunan SHP bagi petani plasma KUD Sawit Murni, menurut Bapak Dedek ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan penerimaan Jumlah SHP diantaranya, disebabkan oleh buah sawit trek atau penurunan produksi TBS hal ini sudah biasa karena sudah musimnya,
“Kedua faktor harga , seperti yang kita ketahui bahwa terjadi penurunan permintaan CPO oleh beberapa negara tujuan ekspor baik di Eropa maupun di Amerika sehingga berdampak anjloknya harga TBS secara nasional hal ini berimbas kepada harga TBS Petani kelapa sawit KUD sawit murni”, sebut bapak Dedek
Bapak Dedek menambahkan bahwa penerimaan SHP untuk petani plasma KUD Sawit Murni untuk Bulan Juni 2019 sebanyak Rp.1.300.000.- ( Satu Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah ) dengan TBS 1.385.060. Ton Harga Rp. 1.390.23 s/d 1.354.28. / Kg. Bulan Mei 2019 SHP yang dibagikan Rp.2.100.000.- ( Dua Juta Seratus Ribu Rupiah ). Dengan Hasil TBS sebanyak 2.113.370. Ton. Harga Rp.1.390,23 / Kg. Bulan April 2019 SHP yang dibagikan Rp.2.000.000.- ( Dua Juta Rupiah ). Dengan TBS 1.459.55. Ton. Harga Rp.1.459,55.
Bapak Dedek menjelaskan bahwa kami menyediakan laporan laba-rugi pengelolaan kebun plasma KUD Sawit Murni bulan berjalan untuk setiap petani plasma yang datang mengambil SHP bahkan kami selalu berikan jika ada dari kawan kawan media dan LSM yang meminta kopianya semua itu kami siapkan dikantor,”dan kita berharap rekan rekan media dapat meneruskan informasi terkait laporan penerimaan SHP karena kami yakin masih banyak petani plasma yang tidak mengetahui informasi ini disebabkan berbagai hal salah satunya faktor jarak dan Tempak yang jauh”. tambahnya. (Topen)