Madinapos.com – Panyabungan.
Muhammad Nuh, Owner Makosta Caffe salah seorang pebisnis kopi dan membuka sebuah kafe di Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara mengajak generasi muda untuk mulai menekuni bisnis di dunia perkopian khususnya di Kabupaten Mandailing Natal yaitu kopi Arabika Mandailing yang sudah cukup terkenal. Untuk sementara ini kita stop berdebat dulu, mari bertanam kopi di ladang dan setelah panen kita berdebat kembali sambil menyeduh segelas kopi arabika mandailing.
Ditemui di Makosta Cafe Jalan Lintas Medan – Padang (Sigalapang) Kecamatan Panyabungan, Minggu (14/7) Muhammad Nuh kembali menyerukan ajakan bahwa bertani kopi tu sangat menjanjikan, ” saya sudah merasakan bagaimana selama kurang lebih 10 tahun ini , kopi arabika mandailing banyak diminati oleh prosesor kopi dalam negeri, secara ekonomi saya kira ini cukup menjajikan jika masyarakat madina mau berusaha di pengolahan kopi, mulai dari green bean, roas bean , dan kebaristaan atau mulai dari hulu hingga hilir”, ucap Nuh yang juga berprofesi sebagai advokad ini.
“Tanah di Mandailing Natal khususnya di ketinggian diatas 1000 MDPL masih cukup banyak dan luas serta belum digarap dengan baik, misalnya Pakantan, Simpang Banyak Ulu Pungkut, Pagur, Puncak Sorik Marapi dan Sopotintak adalah daerah yang sangat cocok untuk bertanam kopi Arabika Mandailing, ini adalah sebuah peluang yang harus kita raih bersama”, ungkap Nuh sambil menyeduhkan segelas kopi.
Muhammad Nuh juga mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung program pembukaan kawasan perhutanan sosial baik HKM, Hutan Adat atau Hutan Desa yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, ” kita berharap program itu dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat khususnya kalangan petani muda untuk berladang dan bertanam Kopi Arabika Mandailing karena itu sangat menjanjikan”, ucapnya.
” Jadi saya hanya bisa menghimbau, saat ini sebaiknya kita stop dulu perdebatan, kita mulai bertanam kopi arabika mandailing dan setelah panen dan diolah dalam segelas kopi maka perdebatan dapat kita mulai kembali dan tentunya membahas perkembangan di bisnis perkopian ini”, ucap pemilik Kafe Makosta yang kerap tempat berkumpulnya para politisi dan aktivis kepemudaan di Kabupaten Mandailing Natal yang buka setiap malam hingga larut ini. (Syahren)