Madinapos. com – Kotanopan.
Mandulang Sere atau mencari emas secara tradisional dengan menggunakan alat dulang atau sejenis nampan yang terbuat dari kayu, mengeruk pasir dari dasar sungai lalu menggoyangkan hingga yang tersisa butiran halus emas diatas nampan. Kegiatan ini adalah sebuah tradisi yang diturunkan secara turun temurun terhadap warga yang bermukim disepanjang Sungai Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara yang bekerja menggunakan kesempatan seusai menjaga sawah atau mengguris pohon karet.
Sahnan Lubis (45) salah seorang pendulang yang ditemui media ini menuturkan mereka biasanya mendulang sere disetiap kondisi sawah belum tanam atau pada saat menunggu padi menguning setelah masa musim panen,” bisa dikatakan setiap hari kita mendulang di aliran Sungai Batang Gadis ini”, ucap warga Desa Saba Pasir Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal kepada awak Madina Pos Minggu (6/7/2019).
Lanjut Sahnan, “Biasanya kita mulai kerja saat menjelang siang karena pagi kita masih ada kerjaan lain seperti mendodos karet, tapi kalau harga karet lagi anjlok, kita menghabiskan waktu disini manggore atau mandulang sere”, katanya.
Sahnan juga mengatakan mendulang emas di aliran sungai batang gadis sudah lama digelutinya, “memang ini sudah lama sekali saya geluti sebagai sampingan pekerjaan dan ini sudah semacam tradisi yang diwariskan oleh kakek dan nenek saya”, katanya.
Hal senada disampaikan Mangaraja (70) yang mengaku sudah sangat lama sekali bekerja sebagai pendulang emas dan mengakui hasil yang diperoleh mendulang emas ini dapat menutupi kebutuhan hidup sehari hari, “Untuk hasil yang bisa kita dapatkan setiap hari sangat relatif, terkadang Rp. 50.000 – 100.000,- per harinya”, sebut orang tua ini. (Syahren)