Madinapos.com – Kotanopan
Merasa prihatin dengan banyaknya limbah plastik berserakan di pemukiman warga, selain mengganggu saluran irigasi juga menimbulkan pemandangan tidak bersih, pada akhirnya Tim PKK Desa Sayurmaincat Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara mencoba mengolah limbah plastik tersebut menjadi paving block. Dengan keberhasilan itu, besar harapan limbah plastik dulu jadi sampah dan sekarang dapat menjadi berkah.
Hal tersebut dituturkan Dingin Safriani, salah satu anggota PKK Desa Sayurmaincat kepada Madina Pos saat mengunjungi desa tersebut Senin (17/6/2019) saat menyambut kedatangan Tim Verifikasi Lapangan Nominasi Tingkat Nasional Hatinya PKK Tahun 2019 yang dihadiri Bupati Kabupaten Mandailing Natal bersama rombongan.
” ibu – ibu PKK Desa Sayurmaincat merasa ada keprihatinan terhadap sampah plastik yang bertaburan diwilayah kita ini, lingkungan menjadi kumuh dan menyumbat saluran irigasi, pokoknya sangat mengganggu pemandangan kita”, ungkap ibu tersebut.
Dingin Safriani juga menuturkan bahwa mereka melakukan diskusi dan pada akhirnya tercetus bahwa limbah plastik yang berserakan tersebut harus dikumpulkan dan dijadikan bahan yang bermanfaat, ” untuk mewujudkan ide ini kita dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup dan menurunkan tim ahli dalam pengolahan dan juga menyediakan cetakan yang dibutuhkan dan jadilah seperti ini”, ucap ibu tersebut sambil memperlihatkan produknya.
Juga dijelaskannya bahwa bahan utama dari paving block buatan mereka masih seputaran kantong kresek, ” kita terlebih dahulu mencacah kantongan plastik kresek tersebut dan lalu melumernya dengan panas api hingga menjadi bubur, dicampur dengan oli bekas dan pencetakan. Sementara paving block dipilih sebagai produk daur ulang, karena kita anggap tidak kontak langsung dengan manusia dalam penggunaannya dengan begitu permasalahan higienitas dan dampak buruk pada kesehatan juga tidak akan muncul”, lanjutnya menjelaskan.
Safriani juga mengakui produk mereka memiliki beberapa kelemahan dibanding paving block biasa, saat ini masih terus dikembangkan sehingga bernilai ekonomis namun dampak lingkungan yang dihasilkan membuat produk tersebut menjadikannya memiliki nilai tersendiri sebagai solusi pengurangan sampah plastik,” salah satu poin pentingnya adalah berubah pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan memilah sampah organik dan anorganik yang masih dapat dimanfaatkan,” pungkasnya. (Syahren)











