Usaha peternakan unggas saat ini mengalami perkembangan yang relatif lebih maju dibandingkan usaha ternak yang lain, hal tersebut dapat dilihat dari kontribusinya yang cukup besar dalam memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan yang utama adalah pemenuhan kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.
Sumatera Utara merupakan daerah penghasil telur dengan jumlah yang mencukupi permintaan di daerah itu sendiri. Baik telur ayam buras, telur ayam ras, dan telur bebek. Namun produksi telur terbanyak merupakan telur ayam ras. Adanya peningkatan hasil produski telur ayam ras di lima tahun terakhir menjadi sebuah prospek yang cerah bagi para peternakan ayam petelur di Sumatera Utara. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Dahler menyebutkan produksi telur ayam ras di Sumut Januari-April tahun 2018 mencapai 23.686,5 ton. Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi telur ayam mencapai 16.187,54 ton. Terjadi surplus telur ayam sehingga di pasok keluar provinsi Sumut seperti Riau, Kepri, Aceh dan Sumatera Utara.
Dari pernyataan tersebut bisa dilihat ada prospek cerah pada peternakan ayam petelur di Sumatera Utara. Ternak ayam petelur sampai sekarang masih menjadi bisnis yang menjanjikan. Beberapa wilayah Sumatera Utara yang menjadi sentra dari telur ayam ras adalah Deli serdang, Langkat, Asahan, Serdang Bedagai, Mandailing Natal, Batubara, Binjai dan Simalungun.
Begitu pun dengan beternak ayam petelur juga harus berwawasan lingkungan memperhatikan keserasian dan kelestarian terhadap pengolahan sumber alam dan lingkungan. Sehingga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pembangunan dan kesejahteraan saat ini, bermanfaat juga untuk generasi yang akan datang. Agar memenuhi syarat berwawasan lingkungan, harus memenuhi empat sifat pokok yaitu produktivitas, kestabilan, keberlanjutan dan kemerataan.
Produktivitas, yang merupakan sifat terpenting, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memberikan hasil atau produksi tinggi dari penggunaan suatu unit sumber produksi (lahan, tenaga kerja, energi dan modal). Stabilitas (kestabilan) adalah kemampuan sistim untuk untuk bertahan pada tingkat yang sama walaupun mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti faktor fisik, biologi, sosial dan ekonomi. Sustainabilitas (keberlanjutan) adalah kemampuan sistem untuk mempertahankan produktivitas walaupun terdapat gangguan lingkungan, seperti kekeringan, banjir, atau serangan penyakit. Yang terakhir Ekitabilitas (kemerataan) yaitu menggambarkan bagaimana hasil-hasil dari pertanian bisa dinikmati oleh segenap lapisan masyarakat.
Bahkan sampai sekarang telur ayam merupakan sumber makan yang bernilai gizi baik. Hampir semua jenis lapisan masyarakat dapat mengkonsumsi telur ayam sebagai sumber protein hewani. Hal ini disebabkan telur merupakan salah satu bentuk makanan yang mudah diperoleh, mudah pula cara pengolahannya dan harganya relatif terjangkau. Telur merupakan jenis bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Pada gilirannya kebutuhan telur juga akan terus meningkat. Telur ayam juga banyak digunakan untuk pembuatan kue, roti dan masih banyak lagi digunakan pada industri makanan.
Untuk mendapatkan produksi telur yang berkualitas para peternak harus memilih bibit ayam yang sehat, pakan, kandang, perawatan kesehatan dan kebersihan serta yang semua input-input yang berhubungan untuk menghasilkan produksi telur yang sesuai dengan harapan. Para peternak ayam petelur di sumatera utara umunya beternak secara intensif. Dimana pakan merupakan faktor penting penentu produksi. Harga pakan yang mahal terkadang menjadi kendala besar peternak ayam petelur di beberapa wilayah di Sumatera Utara. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peran pemerintah dalam menanggulangi masalah tersebut, seperti memberikan subsidi dan kemudahan dalam mendapatkan pakan ternak.
Bukan itu saja masalah yang dihadapi oleh peternak kesulitan modal juga membuat para peternak ayam petelur tidak bisa mengembangkan usaha ternaknya. Selain itu, pemeliharaan ternak juga butuh kemahiran dimana sebagian peternak pemula belum sepenuhnya tahu cara beternak ayam petelur yang baik. Maka dari itu diperlukan adanya penyuluhan tentang cara penanggulangan penyakit pada ternak yang bisa saja terjadi karena cuaca yang ekstrem yang dapat memicu turunnya produksi.
Saat ini permintaan telur ayam ras terus meningkat, bukan saja dari masyarakat provinsi Sumatera Utara bahkan sampe luar Sumatera. Hal ini akan menjadi keuntungan besar bagi para peternak dengan harga jual yang lebih tinggi. Tetapi dalam hal ini informasi harga telur di pasar harus jelas agar peternak tidak dirugikan. Permintaan akan telur ayam meningkat di pasar pada saat perayaan hari besar, seperti hari raya idul fitri, upacara-upacara keagamaan, serta upacara adat. Konsumsi masyarakat akan meningkat disini tantangan para peternakan bagaimana untuk pemenuhan kebutuhan pasar akan telur ayam ras dengan kualitas yang bagus, biasanya pada perayaan tersebut harga telur akan naik dan keuntungan yang di dapatkan oleh peternak akan jauh lebih banyak.
Untuk menjadi peternak ayam ras petelur yang sukses, keuntungan yang sesuai menjadi harapan dan impian semua peternak. Terjadinya peningkatan produksi telur ayam di Sumatera Utara tentunya tidak akan lepas dari inovasi dan ketekunan yang dijalankan oleh para peternak dalam usahanya. Menuangkan segala ide dan tenaganya walaupun kegagalan dan risiko bisa saja terjadi. Tapi dengan hal tersebut di buat sebagai pelajaran atau penyemangat menciptakan suatu dobrakan baru yang akan berpengaruh positif terhadap usahanya.
Ada slogan “Jika Ingin Maju, Maju Saja Jangan Kebanyakan Mikir, Kerjakan dengan Hati” diharapkan mampu membakar semangat seluruh peternak ayam ras petelur di Sumatera Utara dalam meningkatkan produksinya walaupun harga telur yang selalu berfluktuasi. Kemudahan dalam mengakses internet dan berita-berita bisnis ternak yang sukses, baik di Indonesia maupun di luar negeri bisa menjadi acuan peternak ayam petelur untuk belajar dalam memajukan usahanya.(**)
Penulis : Sinta Marito, Mahasiswi Agribisnis Pasca Sarjana IPB **
Editor : Redaksi
Photo : Penulis