Madinapos.com – Panyabungan Selatan.
Usai acara makan bersama pada satu kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh masyarakat di Desa Roburan Dolok Kecamatan Panyabungan Selatan pada Rabu (24/4) siang dan malamnya hingga pagi hari Kamis (25/4) diketahui banyak warga yang mengalami gejala muntah dan pusing yang disertai buang air besar (mancret).
Berdasarkan informasi Kepolisian yang disampaikan Kapolsek Panyabungan Selatan Akp Zulkarnain melalui Kanit Intel Bripka Guntur Hutapea dan Bipda Ridwan Lubis kepada media ini melalui wa Kamis (25/4) bahwa makanan yang disuguhkan pada acara tersebut
merupakan hasil olahan sendiri oleh warga secara bergotong royong.
“Kegiatan keagamaan tersebut diselenggarakan di sebuah sekolah Madrasah Desa Roburan Dolok Kecamatan Panyabungan Selatan dilaksanakan kegiatan Israk Miqrat dan Sekaligus Penyambutan Bulan Suci Ramadhan, usai acara dilakukan pembagian Makanan Berupa Nasi Bungkus, Gule Rendang dan Sup Daging Lembu yang merupakan hasil pemotongan dan pemasakan 2 Ekor Lembu secara swadaya oleh masyarakat”, ungkap Kapolsek.
Berdasarkan laporan Kapolsek Panyabungan Selatan bahwa tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Madina dan Puskesmas Kayu Laut telah turun untuk melakukan pertolongan kepada warga yang mengalami gejala muntah, pusing dan menceret tersebut. “Sejak pagi kita sudah lihat adanya tim kesehatan dari Dinas dan Puskesmas yang turun untuk melakukan pertolongan kepada warga dan sentara sampel diambil untuk uji laboratorium oleh Dinas Kesehatan Madina”, lanjutnya.
Semetara itu Kades Roburan Dolok Solahuddin Lubis menyampaikan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan warga masyarakat sepakat untuk melakukan pemotongan lembu dua ekor pada hari Rabu (24/4) kemarin, “Warga masyarakat mengumpulkan uang secara sukarela untuk membeli satu ekor lembu, sementara satu lembu lagi dibeli dengan alokasi dana desa”, ungkapnya.
Kades menambahkan bahwa Kepala Dinas Kesehatan turun langsung beserta jajarannya sejak pagi melihat kondisi yang terjadi pada masyarakat,” sekaligus melakukan upaya penyembuhan dan pengecekan terjadinya penyebab keracunan makanan ini, dan sampai saat ini ratusan korban keracunan yang ditangani pihak kesehatan sudah mulai membaik”, sebut kades.(Syahren)