Madinapos. com – Panyabungan.
Bupati Mandailing Natal Drs. Dahlan Hasan Nasution membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID)Tingkat Kabupaten Mandailing Natal yang diselenggarakan Minggu (23/12) di Gedung Serbaguna Parbangunan Penyabungan. Melalui bursa ini diharapkan lahirnya kebersamaan Pemerintahan Desa, berinovasi dan menjadi Desa Mandiri secara ekonomi dan program kerja melalui bursa inovasi desa, diharapkan pula mampu mendongkrak pendapatan warga desa.
Demikian disampaikan Bupati Madina Drs. Dahlan Hasan Nasution saat membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa Tingkat Kabupaten Madina Tersebut, yang dihadiri Kapolres Madina AKBP Irsan Sinuhaji S. Ik MH, Ketua TPPKK Madina Ika Desika Dahlan, Sekda Madina M. Syafei Lubis, Kadis PMD M. Iqbal, para OPD Madina, Camat, Kepala Desa dan Anggota TPID se Kabupaten Mandailing Natal.
Bupati Madina kembali menegaskan inovasi itu jangan diartikan sebagai program kerja, inovasi itu dibuat untuk mempercepat program kerja, “Sebelum berinovasi, alangkah baiknya ketahui dulu permasalahan yang ada desa, potensi yang ada di desa, sehingga output dari sebuah inovasi itu bukan akhir dari sebuah pekerjaan, tetapi melainkan berapa orang yang menikmati dan bahagia atas adanya inovasi yang dapat kita kembangkan di desa masing masing”, sebutnya.
Pembukaan kegiatan di isi dengan Panggung Seni Dan Budaya Mandailing Natal yaitu penabuhan Gordang Sambilan, Tari Salapan serta Tari Barampek dari Pantai Barat Madina.
Sementara itu Harun Serasi Batu Bara Tenaga Ahli Pemberdayaan masyarakat menuturkan Bursa Inovasi Desa merupakan bagian dari tahapan program inovasi desa,” menawarkan kegiatan-kegiatan terkait pembangunan desa yang telah dinilai inovatif, selain itu, untuk menjembatani kebutuhan pemerintahan desa akan solusi bagi penyelesaian masalah, inisiatif atau alternative kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif”, ujarnya.
“Bursa Inovasi Desa merupakan kegiatan dalam Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa (PPID), dipetik dari realitas atau hasil kerja desa-desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang didayagunakan sebagai pengetahuan untuk ditularkan secara meluas, melalui Bursa Inovasi Desa”, tambahnya.
Harun Serasi Batubara juga mengatakan tujuan BID yakni, menginformasikan rencana kegiatan penyelenggaraan pengeloloaan pengetahuan dan inovasi desa kepada pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa, serta memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di Desa-Desa dalam menyelesaikan masalah dan mendukung peningkatan kualitas pembangunan.
“Untuk mencari inovasi inovasi baru tidak terlepas dari potensi yang ada, potensi akan mudah digali jika lembaga POSYANTEKDES di desa sudah ada.Mari bentuk POSYANTEKDES di desa desa”, pungkasnya. (Syahren)