Madinapos.com – Batahan.
Ahmadi Kades Kuala Batahan Kecamatan Batahan Kabupaten Mandailing Natal menyampaikan terimakasih atas bantuan mesin perahu kecil yang di terima nelayan di 4 Desa di Kecamatan Batahan, konversi Bahan Bakar Gas (BBG) menggantikan penggunaan mesin bensin atau berbahan bakar minyak (BBM) program Kementerian ESDM dan Dinas Perikanan Kelautan Kabupaten Mandailing Natal dan semoga bermanfaat meningkatkan perekonomian nelayan.
“Saya berterima kasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mandailing natal atas dijadikan Desa Kuala Batahan sebagai tuan rumah untuk tempat pemberian bantuan mesin kapal nelayan kecil berbahan bakar GAS sebanyak 63 orang, di 4 Desa se- Kecamatan Batahan diantaranya Desa Kuala Batahan sebanyak 28 orang , Kelurahan Pasar baru batahan sebanyak 25 orang , desa Kubangan Tompek sebanyak 6 orang serta Desa Kubangan pandan sari sebanyak 4 orang”, ungkapnya di Desa Kuala Batahan, Rabu (21/11)
Ahmadi juga berharap agar program pemerintah dapat berjalan dengan baik harus didukung oleh ketersedian pasokan GAS secara kontinu dan harga yang standar, ” program konversi ini jangan berbalik menjadi beban nelayan dan akhirnya program yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi nelayan akhirnya gagal dikarenakan tidak didukung oleh ketersedian pasokan GAS secara kontinu dan harga yang standar”, kata Kades Kuala Batahan lebih lanjut.
“Saya masih ingat ketika acara sosialisasi program bantuan mesin kapal nelayan kecil berbahan bakar GAS di Kecamatan lain baru baru ini, berdasarkan hitung hitungan dari pemerintah bahwa program ini akan memperkecil biaya operasional nelayan, biasanya nelayan butuh 3 liter BBM satu hari dengan total biaya Rp.30.000.- dengan memakai GAS Tiga KG nelayan akan bisa melaut selama Tiga Hari artinya biaya nelayan bisa menjadi Rp.10.000.-/hari atau hemat Rp.20.000.- setiap ke laut jika harga HET GAS 3 Kg Rp.20.000.- untuk Kecamatan Batahan , apalagi jika HET GAS dibawah itu”, tegas kades.
Permasalahannya sekarang kata Kades Kuala Batahan lebih lanjut,” Harga GAS 3 KG untuk Masyarakat Miskin mencapai 45.000.- itupun isinya tidak bisa dijamin sebanyak 3 Kg, artinya jika ini berlanjut tanpa ada upaya perbaikan dari pihak yang terkait maka program ini akan percuma saja”, ungkapnya.
Sementara itu Tio Bulan mewakili Kementerian ESDM yang turun bersama Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Mandailing Natal menjelaskan Program ini berasal dari kementrian ESDM berupa bantuan mesin Nelayan kecil berbahan bakar GAS ( Konversi BBM ke GAS untuk itu kementerian ESDM menggandeng DKP Kabupaten Mandailing Natal dan secara bersama sama menyalurkan bantuan ini kepada nelayan.
Tio bulan juga menambahkan bahwa untuk menjaga stabilitas harga BBG khususnya untuk untuk nelayan akan di bangun pangkalan BBG khusus nelayan,” dan ini merupakan program pemerintah kedepan dengan membuat pangkalan BBG untuk keluarga miskin, dan untuk nelayan secara terpisah”, kata Tio bulan. (Topen)