Madinapos.com – Kotanopan
Sulitnya akses jalan dan transportasi menuju desa Soposorik, serta minimnya pembangunan infrastruktur desa seperti sekolah dan kesehatan diindikasikan menjadi salah satu alasan warga Desa Sopo Sorik Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara meninggalkan dan eksodus ke desa terdekat untuk bermukim.
Menurut pengakuan warga sekitar desa Soposorik yang berada dalam Kawasan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), desa ini dahulu terkenal dengan berbagai hasil bumi dan pertanian seperti kopi, cengkeh, coklat dan gula aren. Warga yang bermukim di desa tersebut juga dahulunya cukup ramai dan mayoritas petani namun sayang saat ini telah ditinggal dan tersisa tidak lebih dari 12 kk saja.
Kholil Lubis, Camat Kotanopan yang mengunjungi Desa Sopo Sorik beberapa waktu lalu mengakui sejumlah rumah dan ladang warga ditinggal begitu saja dan dalam kondisi terbengkalai dan kurang perawatan.
“Pihak Pemerintahan Kabupaten dan Kecamatan terus berupaya menghimbau agar warga desa Sopo Sorik untuk kembali pulang ke desanya, setelah itu mari kita berembuk seputaran persoalan di desa”, ungkap Camat ketika di hubungi lewat selulernya, Senin (21/5/2018) sore.
Menurut Camat, Desa Soposorik memiliki luas lebih 60 ha cocok untuk lahan pertanian karena culture tanah yang subur udaranya sejuk dan memiliki ketinggian yang sesuai untuk daerah pertanian seperti kopi, coklat ataupun tanaman rempah lainnya.
“Jadi kami menghimbau sebaiknya warga kembali dulu dan bermukim di Desa Soposorik sebagai warga semula dan selanjutnya kita susun program pembangunan disana seperti perbaikan jalan dan infrastruktur lainnya atau jika dimungkinkan dimasukkan translokal terbatas untuk meramaikan kembali desa ini”, lanjut Camat.
H.Fahrizal Efendi Nasution, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Hanura Asal Madina yang dimintai konfirmasinya melalui selulernya mengatakan bahwa dia dapat informasi tersebut dan turut menghimbau agar masyarakat segera kembali dan bermukin di Soposorik.
“Saya bahkan juga mengajak sanak famili dan kawan-kawan agar mau berinvestasi di bidang pertanian di desa tersebut, saya sedih dan prihatin karena di kampung itu banyak terukir cerita leluhur kami, maka kita akan berikhtiar dengan sepenuh hati membantunya”, ungkapnya.
Kita juga beinisiatif untuk turut membantu membangun rumah atau merehab rumah masyarakat Desa Sopo Sorik yang kurang mampu yang saat ini telah pindah ke desa-desa tetangga,”ini saya lakukan atas inisiatif saya sendiri dengan biaya dan uang pribadi saya karena ini adalah panggilan hati nurani saya yang juga berasal dari desa Sopo Sorik”, ungkap H. Fahrizal Effendi Nasution.
Cara itu bisa jadi salah satu strategi secara perlahan agar warga desa mau kembali seperti dulu dan pulang ke desa Sopo Sorik,” Insya Allah untuk infrastruktur sudah mulai ada kemajuan pembangunannya dan akan kita tingkatkan melalui anggaran APBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2019″, ungkapnya. (Syahren).