Madinapos.com – Panyabungan
Pelukan dan tetesan air mata penuh haru dari setiap ibu, orang tua murid SD Negeri 401 Panyabungan saat anaknya mendatangi dengan satu tempayan air dan membasuh kedua kaki ibu mereka. Setelah itu mereka sungkeman sambil berucap maaf, tapi serasa tak kuasa si ibu memeluk anaknya sambil menangis tersedu dan penuh haru.
Peringatan Isra’ mi’raj Sekolah Dasar Negeri 401 Panyabungan Kelurahan Sipolupolu Kabupaten Mandailing Natal kali ini memang sangat berbeda, selain diisi dengan serangkaian persembahan dari murid, lomba hapalan surah pendek dan ceramah dari Ust.Ilham Harahap juga disi dengan acara membasuh kaki orang tua sambil meminta maaf.
Zulfahmi, S.Pdi Kepala Sekolah SD Neg 401 Panyabungan mengatakan kegiatan atau Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW adalah agenda rutin yang dilakukan seluruh Ummat Muslim di Dunia ini dan khususnya di Indonesia, “namun bagi kita baru kali ini bisa kita lakukan mengingat sekolah ini baru berumur satu semester, acara ini kita lakukan agak berbeda, yaitu dengan acara sungkeman yaitu mencuci kaki ibu oleh para seluruh siswa, acara ini dilaksanakan di lingkungan sekolah. Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat mengenal Peringatan Isra’ Mi’raj SDN 401 Panyabungan dan cinta kepada orang tua, karena sorga itu ditelapak kaki ibu” ungkapnya dihalaman sekolah tersebut, Kelurahan Sipolupolu, Panyabungan Madina, Sumatera Utara, pada Rabu (4/4) lalu.
Selain itu kata Zulfahmi, kegiatan tersebut dimaksudkan agar siswa dapat lebih menghargai perjuangan seorang ibu bagi siapapun mereka kelak, “diharapkan dengan dilaksanakannya acara ini adanya perubahan pada diri siswa dari yang tidak baik menjadi baik, yang belum sholat menjadi rajin sholat,” ungkapnya.
Ust.Ilham Harahap dalam ceramahnya menyampaikan bahwa Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Besar Muhammad SAW. tujuannya adalah untuk menjemput perintah sholat 5 waktu, “implementasi dari peringatan Isra’ Mi’aj bagaimana anak anak bisa melaksanakn sholat yang 5 waktu, kunci surga adalah sholat, kalau sholat baik maka insya Allah akan mudah masuk surga” ungkap Ustad.
Ia berharap hikmah yang dapat diambil dari peringatan isra’ mi’raj tersebut adalah adanya perubahan sikap dan sifat dari yang tidak baik menjadi baik, yang belum Sholat menjadi rajin Sholat.Sekarang para siswa tidak dituntut untuk menjemput Sholat akan tetapi hanya diperintahkan untuk melaksanakan Sholat 5 waktu dalam sehari semalam, “karena menurut beliau kunci menuju Syurga adalah sholat,” terangnya.
Hadir pada acara tersebut Orang Tua murid, Kepala Sekolah, Guru, tokoh masyarakat dan undangan laiinya. (Syahren)