Madinapos.com – Medan
Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 47 Tahun 2018 yang digelar selama sebulan penuh menyajikan berbagai kegiatan untuk mempromosikan stand produk lokal masing-masing Kabupaten Kota Se Sumatera Utara selain stand UMKM, BUMD dan Swasta.
Khususnya produk Kopi hampir menghiasi pajangan di sepuluh kabupaten, yakni. Mandailing Natal, Simalungun, Karo, Dairi, Tobasa, Samosir, Humbahas, Taput, Phakpak Barat dan Madina. Sayangnya tidak semua pavilium menyediakan tempat duduk berdiskusi sambil minum kopi.
Iskandar Rambe salah seorang pengunjung PRSU pada Saptu (24/3) malam saat ditemani MadinaPos mengunjungi stand mempromosikan kopi dan disuguhi tester serta diajak kongkow-kongkow mengatakan ” merasa bangga, kopi produksi petani dari sepuluh daerah saat ini sedang di pamerkan pavilium daerahnya masing-masing dan cukup menarik minat ” ungkapnya.
Kemudian berkumpul, Pak Toni Damanik Poktan Namanis, Selamat dari Poktan Maju Jaya, Pak Sarifuddin Kabid. Perkebunan di Dinas Pertanian Karo, Daniel Samosir Poktan Parmahanan, Kopi Nastra dari Poktan Naman dari kabupaten karo, Sigumonrong Hendra Gunawan dari Boraspati dan Ayu Ginting Poktan Latersia dari desa Rumamis Kec. Barusjae kab. Karo yang sedang belajar Barista di Stand Disbunsu.
Slamat banyak bercerita tentang pola integrasi tanaman kopi dengan lebah dan serangkaian upaya yang dilakukan kelompoknya untuk terus mencoba cara alamiah itu meningkatkan produksi kopi, “kita saat ini sudah menambah jumlah kotak lebah untuk ditempatkan dibeberapa titik lagi” ungkapnya.
Toni Damanik lebih banyak bercerita tentang serangkaiyan upaya yang harus dilakukan petani kopi beserta kelompoknya untuk mandiri. Petani tidak bisa lagi bergantung terus dari bantuan pemerintah, sudah saatnya mandiri dan melakukan berbagai terobosan untuk menaikkan citra petani kopi itu karena harga juga sudah cukup baik, “saat ini saja, harga gabah kering untuk kopi Arabika Sumatera sudah diatas empat puluhan dan kita harapkan itu bertahan terus” ungkapnya.
Tak terasa, acara kongkow-kongkow itu berakhir pukul 00.00 wib seiring PRSU mulai sepi, dan gelak tawa selalu mengisi diskusi tanpa topik tersebut tapi diambil ada kesimpulan untuk bertemu kembali. (am)