Madinapos.com. Peristiwa kemunculan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di beberapa Desa Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal akhir ini cukup membuat masyarakat resah. Setidaknya telah berkali kesaksian warga melihat berkeliarannya hewan buas yang dilindungi ini dekat dengan perkampungan Desa Hatupangan, Hutalabu, Bangkelang dan Tambang Kaluang. Setidaknya satu warga bernama Arkad (45) seorang petani asal Desa Hatupangan Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal dilarikan ke Puskemas Muarasoma karena menjadi korban terkaman harimau dikaki kanannya di hutan sekitar Desa mereka pada Jum’at (16/2) lalu.
Informasi yang didapatkan, Tim Muspika, BKSDA, TNBG pada Sabtu -Minggu (17-18/2) lalu telah berusaha untuk mencoba menangkapnya akan tetapi belum membuahkan hasil. Kemudian Warga Desa Hatupangan kembali melaporkan pada Senin (26/2) pukul 9.00 Wib pagi melihat seekor harimau di persawahan milik Ramlan yang jaraknya hanya 100 meter dari perkampungan. Sebelumnya juga terlihat di Desa Ampung Padang dan Desa Ampung Siala.
Irwansyah, warga Desa Hatupangan menyampaikan pada malam dini hari Selasa (27/2) pukul 02.00 wib. warga beramai ramai mendatangi kantor Wilayah III BKSDA Kab. Madina di Batang Natal, ” warga mendesak penanganan kasus ini sesegera mungkin karena sudah sangat meresahkan karena banyak warga petani takut untuk pergi kesawah atau ladang mereka ” ungkapnya.
Sulmi Nasution (Lian), Kepala Desa Bangkelang yang dihubungi lewat telp mengatakan bahwa upaya warga saat ini hanya mencoba melakukan penangkapan secara tradisional seperti menjebaknya atau membuat suara tembakan untuk menakuti dan menghalau harimau tersebut ” kita berupaya dengan seluruh masyarakat desa agar harimau tersebut menjauhi Desa kita dan jikalaupun masuk perangkap akan kita pindahkan ketempat yang lebih jauh” ungkapnya di Hatupangan, Batang Natal Selasa (27/2/2018).
Sulmi menjelaskan warga Desa saat ini sangat ketakutan untuk beraktifitas ” bagaimanalah pak, warga Desa itu kan harus keladang menderes getah atau kegiatan lainnya, saat ini mereka takut untuk pergi keladang” ungkapnya.
“siapa yang tidak takut, tadi aja sekitar pukul 4.00 wib atau saat ashar harimau itu masih terlihat sekitar lima ratus meter dari perkampungan Desa Hatupangan dan saat ini masyarakat banyak yang berupaya secara beramai ramai menghalaunya untuk menjauhi perkampungan” ungkap Kades.
“kami berharaplah pak kiranya, tolong sampaikan kepada pihak terkait agar masalah harimau ini bisa segera diatasi karena sangat meresahkan warga” pungkasnya. (Taupik Nasution)