Menu

Mode Gelap

Opini

Dampak Covid-19 Pada Bidang Pendidikan


					Dampak Covid-19 Pada Bidang Pendidikan Perbesar

Dalam satu tahun belakangan ini dunia secara serentak diserang virus mematikan yang menyebabkan jatuhnya korban jutaan jiwa di seantero dunia. Kemudian penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh novel coronavirus atau COVID-19 singkatan dari Corona (CO), Virus (VI), Disease (D, penyakit) yang ditemukan pada 2019 telah ini menginfeksi paru-paru manusia dan menimbulkan kematian. Banyak upaya yang telah dilakukan, baik itu dari badan kesehatan dunia WHO dan juga organisasi kemanusian terus bergerak mencari pangkalnya, namun diketahui sampai saat ini belum  ada kepastian.

Setelah munculnya COVID-19 ini banyak muncul istilah baru sebagai turunannya, misalnya Sosial Distancing (Pembatasan Sosial) yang dimaksudkan untuk membatasi ruang gerak manusia dalam beraktifitas keseharian, sehingga akibat dari itu banyak dampak perekonomian yang ditimbulkannya. Yang biasa nya bekerja maka aktivitas berkurang, yang biasa sekolah diliburkan dan yang biasa bisa bergerak bebas harus membatasi diri agar semua terjaga dari penularan virus yang mematikan ini.

Indonesia juga menjadi salah satu negara yang begitu merasakan dampak negatifnya situasi pandemi ini, seperti dibidang perekonomian yang begitu menurun sehingga pemerintah menggelontorkan dana seprti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dan banyak bantuan sosial lainnya. Begitu juga dibidang pendidikan, situasi pandemi ini mengharuskan pelajar dsri jenjang SD hingga Mahasiswa harus belajar secara Virtual atau Daring. Artinya setiap siswa hingga mahasiswa harus memiliki HP Android dengan kapasitas ram yang baik untuk dapat mengikuti pelajaran, belum lagi masalah paket internet dan jaringan yang terkadang terbatas.

Kondisi yang biasanya seorang siswa dan guru belajar dalam satu ruangan, sekarang siswa maupun mahasiswa harus belajar dengan menggunakan media online melalui HP Android, laptop notebook dan sebagainya. Dalam pembelajaran online ini maka seorang guru maupun siswa ada beberapa yang mengalami kesulitan salah satunya dikarenakan karena faktor jaringan internet yang tidak mendukung apalagi di daerah perkampungan atau pelosok-pelosok desa.

Wabah Pandemi Covid 19 ini mendesak pengujian pendidikan jarak jauh dimana tidak pernah dilakukan sebelumnya dan sekarang dilakukan secara serentak (Sun ET Al 2020). Adapun media yang mendukung untuk melakukan pembelajaran online seperti halnya Google classroom, WhatsApp dan lain-lain ( Abidah ET Al, 2020).

Beberapa narasumber yang mejadi inspirasi dari tulisan ini mengungkapkan banyak kesulitan yang dirasakan siswa hingga mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran dengan sistem daring ini. Diantaranya Herma Enida salah seorang mahasiswa STAIN Madina kepada penulis opini ini mengemukakan pendapatya bahwa belajar dengan sisitem daring atau online menjadi sangat tidak efektif, karena terkadang bukannya semua peserta didik mampu mengikuti sistem pembelajaran artinya SDM terkadang belum memenuhi apalagi yang tinggal yang jauh dari perkotaan.

Namun berbeda pendapat dengan Ros Lina yang juga Mahasiswa STAIN Madina berpendapat bahwa belajar dengan sistem daring sangat enak rasanya, karena lebih leluasa memberi pendapat ataupun menjawab pertanyaan dalam sistem pembelajaran. Dikatakannya semisalkan waktu tatap muka pasti ada rasa malu terhadap sesama mahasiswa lainnya, artinya terkadang mental kita kurang saat memberikan pertanyaan saat proses belajar tatap muka, jadi dengan sistem daring rasa canggung justru hilang dan jadi rajin bertanya.

Namun ragam manfaat yang diperoleh para pelajar namun ada juga yang memiliki kendala dalam pembelajaran online. Salah satu kendala yang ditemukan adalah yaitu pada kemampuan orang tua untuk memberikan fasilitas pendidikan online pada anaknya. Karena kita sama-sama mengetahui bahwa tidak semua orang sama tingkat perekonomiannya, dan dalam mengatasi hal ini salah satu bantuan yang diberikan  pemerintah adalah paket data gratis.

Dengan adanya bantuan paket data ini  bisa memudahkan ataupun meringankan beban para pelajar, yang semulanya uang itu digunakan untuk membeli paket, dengan adanya bantuan paket gratis uang yang semulanya untuk membeli paket bisa digunakan untuk membeli keperluan yang lain. Namun ada manfaat lain dari pembelajaran daring ini salah satunya siswa dapat membantu orang tua seperti halnya menghadapi pekerjaan rumah.

Penulis menyimpulkan kebijakan pemerintah dalam mengatasi Pandemi Covid-19 ini harus mendapat dukungan diantaranya dengan pembatasan beraktifitas dan kebiasaan baru mengenakan masker, handsanitizer dan jaga jarak atau yang dikenal sebagai Prokol Kesehatan haruslah tetap diikuti karena kesehatan adalah yang utama. Namun dilain itu harus diakui sebagai Mahasiswa banyak kendala yang dialami yang dimulai dari sistem pelajaran dengan daring yang tentunya mengurangi daya kreatifitas untuk belajar.

Namun dampak Pandemi Covid-19 ini harus diatasi dengan membiasakan diri karena sudah menjadi bagian dari kehidupan keseharian, bagi kalangan mahasiswa tentunya harus lebih memperbanyak kreatifitas belajar misalnya dengan memanfaatkan membaca buku atau perpustakaan online atau elerning agar tidak pengetahuan tidak tertinggal jauh dibandingkan dengan jika pembelajaran dilakukan dengan tatap muka. Semoga.

Ditulis : Rispi Yuharni, Mahasiswa STAIN Madina
Jurusan: PAI
Semester  satu
Photo : Penulis, Tugas Artikel Pendidikan

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 162 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

ADAB (Menyimak Penyelenggara Negara di Akhir 2023 )

17 November 2023 - 09:45

Cermin Politik di Pilkades

2 September 2023 - 09:22

Bagaimana Jika Dalihan Natolu Diimplementasikan Pada Wacana Peradaban Baru Koperasi Indonesia Di Mandailing Natal

29 Juli 2023 - 08:47

Mengawal Pemilu 2024 Dengan Partisipasi Masyarakat

28 Mei 2023 - 17:21

Strategi Pembangunan Sosial Partisipatif Mewujudkan Madina Bersyukur dan Berbenah

27 Februari 2023 - 15:34

Ibu di Mandailing (Pandangan Sosio-Antropologis terhadap Umak)

23 Desember 2022 - 18:12

Trending di Opini